Pj Bupati Aceh Utara Diminta Segera Cairkan Beasiswa untuk 1.500 Santri
ACEH UTARA, KOMPAS.com – Organisasi santri di Aceh Utara bersama DPRD setempat mendesak Penjabat Bupati Aceh Utara Mahyuzar untuk segera menyalurkan dana beasiswa bagi 1.500 santri yang bersumber dari Baitul Mal Aceh Utara untuk tahun 2024.
Ketua Majelis Pemuda Islam Nanggroe Aceh, Teuku Irfandi, dalam pernyataannya kepada Kompas.com pada Senin (6/1/2025), menyebutkan bahwa seluruh dokumen yang diperlukan untuk pengajuan beasiswa telah diserahkan ke Baitul Mal Aceh Utara.
Ia mengekspresikan kekecewaannya, “Bayangkan betapa kecewanya santri, meninggalkan pesantren, kembali ke desa untuk mengurus syarat beasiswa. Tanpa penjelasan apa pun, langsung dibatalkan beasiswa itu. Ini manajemen yang sangat buruk,” ungkap Irfandi.
Senada dengan itu, Ketua Komisi 1 DPRD Aceh Utara Tajuddin menegaskan pentingnya klarifikasi dari pihak Baitul Mal Aceh Utara.
“Kami akan panggil Baitul Mal Aceh Utara secepatnya. Apa sebenarnya yang terjadi, ke mana uang itu? Kenapa keterangan berbeda antara Kepala Baitul Mal dan Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh Utara?” tanyanya.
Tajuddin juga mendesak Pj Bupati Aceh Utara Mahyuzar untuk tidak hanya berdiam diri dalam menghadapi masalah ini.
“Jangan sampai santri berdoa untuk kehancuran kita semua. Santri adalah garda depan penyelamat bangsa ini,” tegasnya.
Sementara itu, upaya untuk menghubungi Penjabat Bupati Aceh Utara Mahyuzar tidak membuahkan hasil.
Dua nomor teleponnya telah dicoba dihubungi, namun tidak ada jawaban, dan pesan singkat yang dikirimkan juga tidak direspons hingga berita ini diturunkan.
Sebelumnya, Baitul Mal Aceh Utara mengumumkan pembatalan penyaluran beasiswa untuk 1.500 santri tahun 2024 dengan total dana sebesar Rp 1,5 miliar yang bersumber dari zakat, infak, dan sedekah.
Setiap santri seharusnya menerima Rp 1 juta.
Kepala Baitul Mal Aceh Utara, Tgk Sanusi, menyatakan bahwa dana tersebut akan dialihkan dan diluncurkan pada tahun 2025, sementara Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh Utara Rahmat Setiadi menyebutkan bahwa dana tersebut dialihkan untuk pembangunan rumah duafa.