Pj Gubernur Sumsel Anjurkan Warga Berwirausaha Daripada Daftar CPNS

Pj Gubernur Sumsel Anjurkan Warga Berwirausaha Daripada Daftar CPNS

PALEMBANG, KOMPAS.com - Penjabat Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, mengajak masyarakat untuk mempertimbangkan berwirausaha ketimbang mendaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Menurutnya, pekerjaan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) cenderung monoton dan memiliki gaji standar yang rendah.

"ASN itu terendah gajinya plus tunjangan Rp 4 juta. Tadi saya lihat buka warung kelontongan keuntungannya Rp 8,5 juta per bulan," ujar Elen saat menghadiri acara silaturahmi Paguyuban Sampoerna Retail Community (SRC) Palembang, Rabu (13/11/2024).

Ia juga menyatakan ketertarikannya untuk membuka toko kelontongan dan berencana melakukannya setelah masa jabatannya berakhir.

"Saya daftar juga kalau sudah selesai menjabat nanti. Karena omzetnya menjanjikan," ujar Elen.

Elen menambahkan, perbandingan antara ASN dan wirausaha terletak pada manajemen waktu dan tenaga yang dikeluarkan.

Sebagai ASN, mereka diwajibkan hadir di kantor pada pukul 07.30 WIB dan mengikuti apel pagi, sebelum kembali bekerja hingga pukul 16.00 WIB.

"Belum lagi kalau dimarahi pimpinan, itu biasanya tidak setop kepada kepala dinas tapi sampai ke bawah-bawahnya. Tapi kalau usaha sendiri yang mau marahin siapa?" ungkapnya.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Sumatera Selatan saat ini berada di atas dua persen, melebihi angka nasional.

Hal ini disebabkan oleh sulitnya lapangan pekerjaan dan minimnya penghasilan.

Namun, Elen optimistis dengan membuka usaha, seperti warung kelontong, masyarakat dapat berkontribusi dalam mengurangi pengangguran.

"Sebetulnya wirausaha seperti ini (buka warung kelontongan) sangat membantu mengurangi pengangguran dan kemiskinan, omzetnya pun bagus," ujarnya.

Direktur PT HM Sampoerna, Elvira Lianita menambahkan, Sampoerna Retail Community (SRC) berkomitmen untuk memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.

Di Palembang, terdapat sekitar 300 pemilik Toko SRC yang tergabung dalam 23 Paguyuban SRC di Palembang Raya.

“Sejalan dengan fokus Pemerintah Indonesia, Sampoerna berkomitmen untuk mengembangkan UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian nasional,” ujar Elvira.

Secara keseluruhan, UMKM memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia, termasuk toko kelontong yang tergabung dalam SRC.

Selama 16 tahun terakhir, SRC telah memberikan dampak positif terhadap perekonomian.

Berdasarkan Laporan Riset "Dampak SRC Untuk Indonesia" oleh Kompas Gramedia Media pada 2023, omzet toko SRC secara keseluruhan diperkirakan mencapai Rp 236 triliun, atau setara dengan 11,4 persen dari total PDB Retail Nasional tahun 2022.

“Kami berharap program Sampoerna dalam membina UMKM dapat berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Mari kita lanjutkan kolaborasi untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi UMKM di Indonesia,” tutup Elvira.

Sumber