PKS Tak Sangka Bakal Tumbang di Pilkada Depok Usai Belasan Tahun Berkuasa

PKS Tak Sangka Bakal Tumbang di Pilkada Depok Usai Belasan Tahun Berkuasa

DEPOK, KOMPAS.com - Kekalahan calon wali kota dan wakil wali kota Imam Budi Hartono-Ririn Farabi A Rafiq pada Pilkada Kota Depok 2024 cukup mengejutkan partai politik pendukungnya, PKS.

Bendahara DPD PKS Kota Depok Ade Supriyatna mengatakan, kemenangan Supian Suri-Chandra Rahmansyah di luar prediksi mereka.

"Kami melakukan survei terakhir sekitar satu pekan sebelum pilkada ya (masih unggul). Perubahan signifikan pemilih dalam satu pekan ini surprise buat kami," ungkap Ade kepada Kompas.com, Minggu (8/12/2024).

Berdasarkan hasil survei internal, elektabilitas Imam-Ririn yang diusung oleh PKS dan Golkar kala itu memimpin di angka 56 persen.

Angka itu senada dengan survei elektabilitas yang digarap lembaga survei independen VoxPol Center. Dalam survei yang digelar pada 2-11 November 2024 atau dua pekan sebelum hari pemungutan suara, elektabilitas Imam-Ririn berada di angka 50,3 persen.

Oleh sebab itu, internal PKS akan mengevaluasi kerja-kerja politiknya di Depok.

Dinamika pemilih satu pekan sebelum pemungutan suara menjadi fokus evaluasi demi mengungkap mengapa cawalkot-cawawalkot dari PKS tidak dipilih mayoritas warga.

“Kenapa warga Depok berubah (pilihan) dalam waktu kurang lebih sepekan itu juga harus dicari tahu,” ungkap Ade yang juga diketahui menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Depok periode 2024-2029.

Ade tidak mau menyalahkan siapa-siapa atas kekalahan PKS setelah berkuasa hampir 20 tahun di Kota Depok ini.

"Kami enggak bisa menyalahkan per orangan, menyalahkan kebijakan atau menyalahkan situasi kondisi. Yang jelas, semua berpulang ke (pilihan) warga Depok," ujar Ade.

Sebelumnya diberitakan, hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara oleh KPU Depok menetapkan kemenangan atas paslon nomor urut 2 Supian Suri-Chandra Rahmansyah.

Paslon yang diusung koalisi Perubahan Depok Maju ini memperoleh 451.785 suara dan resmi menumbangkan dominasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berjaya hampir 20 tahun.

Sementara paslon nomor urut 1 Imam Budi Hartono-Ririn Farabi A Rafiq yang diusung PKS dan Golkar meraup 396.863 suara.

Salah satu faktor kekalahan PKS di Depok disebut berasal dari kejenuhan warganya akibat lambatnya perkembangan infrastruktur hingga solusi yang dilakukan PKS dalam menuntaskan masalah perkotaan.

Warga menilai PKS tak mampu menyelesaikan permasalahan umum hingga tuntas yakni macet, banjir, polusi, sampah, dan transportasi publik.

“Secara institusional memang ada soal kejenuhan pemilih terhadap PKS, karena setelah 20 tahun memimpin Depok mungkin belum ada kemajuan yang signifikan dalam menuntaskan masalah-masalah real concrete di Depok,” kata Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro kepada Kompas.com, Jumat (6/12/2024).

Sumber