PKS Tolak Wacana Tarif TransJ Naik: Warga Bisa Naik Motor Lagi, Bikin Macet
Pemprov Jakarta mengkaji tarif TransJakarta akan dinaikkan. PKS menolak rencana kenaikan tarif TransJakarta karena dampaknya dinilai berat kepada warga.
"Kita tidak terlalu setuju kalau TransJakarta itu naik. Walaupun memang sudah sejak tahun 2007 jadi sudah 17 tahun itu tiket TransJakarta Rp 3.500 adalah sangat murah," kata anggota DPRD Jakarta F-PKS, M Taufik Zoelkifli, kepada wartawan, Jumat (20/12/2024).
Karena sangat murah, Taufik menilai TransJakarta menjadi andalan warga Jakarta menegah ke bawah untuk bertransportasi. Jika tarifnya dinaikkan, Taufik mewanti-wanti minat warga akan turun.
"Kalau dinaikkan, kemungkinan akan turun minat dari kelas menengah ke bawah untuk naik TransJakarta dan mereka akan kembali menggunakan kendaraan pribadi seperti motor dan bikin macet," ujarnya.
Taufik mengetahui sudah lama tarif TransJakarta tidak naik, sementara butuh uang untuk pengembangan. Subsidi pemerintah dinilai tidak terlalu besar. TransJakarta dinilai harus mengejar pendapatan selain dari tiket, seperti iklan dan kerja sama pihak swasta.
"Misalnya apa? Misalnya adalah pemasangan iklan di halte-halte TransJakarta tau di badan-badan bus TransJakarta," imbuhnya.
Alasan PKS menolak, kata Taufik, karena warga disebut sudah diberatkan dengan biaya hidup lainnya yang akan naik. Sementara upah belum sebanding lurus dengan biaya hidup di Jakarta.
"Kenapa kami cenderung untuk tidak menaikkan tarif tiketnya? Karena memang untuk tahun ini timing-nya akan memberatkan masyarakat. Karena ada kenaikan PPN dari 11% ke 12%, kemudian ada kenaikan tarif PLN, kemudian ada kenaikan BBM, dan kemudian nanti ada kenaikan PAM Jaya," ucap Taufik.
"Sebenarnya juga termasuk kenaikan UMR 6,5%, tapi kan naik UMR segitu tapi kemudian yang lain biaya hidup juga naik. Kalau ditambah kenaikan TransJakarta rasanya mungkin mereka akan keberatan," imbuhnya.
Wacana kenaikan tarif bus TransJ sedang dikaji Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta. Pemprov Jakarta juga menyatakan terbuka dengan kajian dari berbagai pihak soal kenaikan tarif bus TransJ.
"Kita masih melakukan pendalaman terhadap hasil kajian yang disampaikan baik oleh teman-teman Transjakarta, demikian juga oleh Dewan Transportasi Jakarta juga sudah masuk dalam tahap pendalaman oleh Pemprov DKI Jakarta," kata Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Jakarta Syafrin Liputo kepada wartawan, Kamis (19/12).
Simak juga Video TransJ Punya 200 Unit BRT Listrik Baru, Diklaim Setara Tanam 1,5 Juta Pohon
[Gambas Video 20detik]