PM Belanda Sebut Bentrokan di Amsterdam Serangan Anti-Semitisme
Perdana Menteri (PM) Belanda Dick Schoof mengecam keras bentrokan yang terjadi usai pertandingan sepak bola Liga Eropa di Amsterdam, yang melukai sejumlah warga negara Israel. Schoof menyebut bentrokan itu sebagai serangan anti-semitisme dan berjanji akan menindak para pelakunya.
"Itu serangan anti-semitisme yang mengerikan. Kami tidak akan mentoleransinya. Kami akan mengadili para pelakunya," ucap Schoof dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (9/11/2024).
"Saya sangat malu hal ini bisa terjadi di Belanda pada tahun 2024," imbuhnya saat berbicara kepada wartawan di sela-sela pertemuan para pemimpin Uni Eropa di Budapest, Hungaria, pada Jumat (8/11).
Bentrokan itu terjadi setelah pertandingan sepak bola Liga Eropa antara klub Ajax Amsterdam, klub sepak bola setempat, melawan Maccabi Tel Aviv dari Israel. Sedikitnya lima orang mengalami luka-luka dalam insiden itu dan sempat dilarikan ke rumah sakit, namun kini telah diperbolehkan pulang.
Kepolisian Amsterdam menuturkan pihaknya telah menangkap sedikitnya 62 tersangka terkait bentrokan tersebut.
Wali Kota Amsterdam Femke Halsema, dalam pernyataan terpisah, mengatakan kotanya "telah dirusak parah" oleh "para perusuh anti-Semitisme yang penuh kebencian" yang memburu dan menyerang supporter klub sepak bola Israel, Maccabi Tel Aviv, di malam kekerasan yang "tak tertahankan".
Laporan media lokal The Times of Israel menyebut ada sekitar 3.000 penggemar sepak bola Israel yang terbang ke Amsterdam untuk menonton pertandingan itu.
Halsema menggambarkan geng-geng berskuter menargetkan para penggemar klub sepak bola Israel, memukuli dan menendang mereka dalam serangan "tabrak lari", yang membuat lima orang luka-luka.
"Ini adalah ledakan anti-semitisme yang saya harap tidak akan pernah terjadi lagi," ucapnya, sembari menambahkan dirinya "malu" dengan kekerasan semacam itu.
Meskipun atmosfer "olahraga" kental di lapangan dan ada kehadiran sejumlah besar personel kepolisian, otoritas berwenang Amsterdam gagal menghentikan serangan cepat terhadap para supporter sepak bola Israel di beberapa bagian kota tersebut.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Supporter Israel Dituduh Hasut Kekerasan, Serang Toko Berbendera Palestina
Keterangan Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) memberikan sudut pandang berbeda mengenai rangkaian kejadian di Amsterdam. PFA menyebut kekerasan dimulai dengan "penghasutan tercela untuk kekerasan, rasisme anti-Palestina, dan Islamofobia yang disampaikan penggemar Maccabi Tel Aviv."
Disebutkan PFA bahwa para penggemar klub sepak bola Maccabi Tel Aviv "menyerang rumah-rumah dan toko-toko yang mengibarkan bendera Palestina". PFA menyatakan pihaknya masih menunggu "tindakan nyata" dari badan sepak bola dunia FIFA sebagai respons atas banyaknya bukti yang diberikan.
Kepala Kepolisian Amsterdam Peter Holla menyampaikan pernyataan yang mendukung tuduhan PFA, dengan menyebut telah terjadi "insiden di kedua pihak" pada Rabu (6/11) waktu setempat, atau 24 jam sebelum pertandingan digelar di Amsterdam.
Holla menyebut supporter klub sepak bola Israel Maccabi Tel Aviv "mencopot bendera dari fasad bangunan di Rokin dan mereka menghancurkan sebuah taksi".
"Bendera Palestina dibakar di area Dam," imbuhnya, merujuk pada alun-alun pusat kota Amsterdam.
Dalam adegan yang menunjukkan ketegangan itu, sebuah video di media sosial ,yang direkam pada Kamis (7/11), namun belum diverifikasi menunjukkan beberapa penggemar klub Maccabi Tel Aviv berteriak dalam bahasa Ibrani menggunakan kata-kata vulgar "Biarkan IDF (militer Israel-red) menang! Kita akan menghancurkan orang-orang Arab!"