Polda Papua Masih Selidiki Kelompok Mana yang Melakukan Kekerasan Bersenjata di Yalimo Papua Pegunungan

Polda Papua Masih Selidiki Kelompok Mana yang Melakukan Kekerasan Bersenjata di Yalimo Papua Pegunungan

JAYAPURA, KOMPAS.com - Pasca-insiden penembakan dan pembacokan yang menewaskan dua petugas pemotong kayu di Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu (8/1/2025), Kepolisian Daerah (Polda) Papua intensif melakukan penyelidikan.

Penyelidikan itu terkait kelompok yang harus bertanggung jawab atas kekerasan bersenjata tersebut.

Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Petrus Patrige Rudolf Renwarin mengungkapkan bahwa kedua korban tidak hanya mengalami luka tembak. Satu dari mereka juga meninggal karena luka akibat alat tajam.

Hal ini memunculkan pertanyaan mengenai kemungkinan adanya kelompok lain yang terlibat dalam insiden tersebut, selain kelompok yang diduga dipimpin Aske Mabel.

"Inilah yang masih kami selidiki. Jangan sampai dia (Aske Mabel) tidak ada di situ, tetapi kelompok-kelompok lain yang masuk ke Yalimo dan melakukan kekerasan bersenjata di wilayah Yalimo," kata Patrige dalam keterangan tertulis yang dikutip Kompas.com, Sabtu (11/1/2025).

Patrige menjelaskan bahwa salah satu korban yang terkena peluru diduga ditembak dari jarak jauh.

"Kalau kita melihat dari lukanya, kurang lebih 100 meter ke atas," ujarnya.

Sementara itu, untuk korban yang mengalami luka bacok, Patrige menyatakan bahwa pelaku berada sangat dekat dengan korban.

"Kami analisis, korban yang dibacok menggunakan alat tajam ini dikejar, lalu dibacok menggunakan alat tajam. Kemungkinan dikejar, lalu dibacok," tambahnya.

Kedua korban ditemukan di lokasi yang sama, meskipun dengan jarak yang cukup jauh satu sama lain.

Patrige menjelaskan bahwa lokasi kekerasan bersenjata ini lebih dekat dengan perbatasan wilayah Wamena, Papua Pegunungan.

Sebelumnya, mantan Wakapolda Papua Barat ini juga mengonfirmasi bahwa telah terjadi penembakan terhadap petugas pemotong kayu di Kampung Hobakma, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo.

"Saya membenarkan bahwa benar telah terjadi kejadian kekerasan bersenjata dan alat tajam yang membuat dua tukang senso kayu meninggal," ungkapnya.

Polda Papua terus berupaya mengungkap kasus ini dan mencari tahu lebih lanjut mengenai pelaku serta motif di balik insiden yang mengakibatkan hilangnya nyawa dua petugas tersebut.

Sumber