Polisi Akui Anak Bos Rental Sempat Laporkan Penggelapan Mobil Sebelum Insiden Penembakan di Rest Area
JAKARTA, KOMPAS.com - Anak bos rental mobil yang tewas ditembak oleh anggota TNI AL sempat melaporkan kasus penggelapan mobil kepada polisi.
Kapolda Banten Irjen Suyudi Aryo Seto mengakui laporan penggelapan dibuat oleh Agam Nasruddin, anak bos rental mobil, pada 2 Januari.
"Kasus ini dilaporkan ke kami terkait tindak pidana penggelapan Pasal 372 KUHP. Sesuai laporan polisi yang diterima Polsek Rajeg tanggal 2 Januari 2025, pelapornya adalah Agam Nasruddin," ujar Suyudi dalam konferensi pers di Markas Koarmada RI, Senin (6/1/2025).
Dalam laporan itu, Agam menjelaskan mobil tersebut disewa oleh seorang warga Pandeglang, Ajat Sudrajat, pada tengah malam.
Ajat menggunakan dokumen palsu berupa KTP dan KK yang disiapkan oleh tersangka lainnya, IH, yang kini berstatus buron.
Setelah disewa, mobil itu beralih tangan beberapa kali. Ajat menyerahkan mobil kepada IH, yang kemudian menjualnya kepada RH seharga Rp 23 juta.
Dari RH, kendaraan kembali berpindah ke IS sebelum akhirnya jatuh ke tangan seorang oknum TNI AL berinisial AA, yang membelinya melalui perantara SY dengan harga Rp 40 juta.
Setelah laporan dibuat, pihak rental, termasuk Agam dan ayahnya, melakukan pencarian secara mandiri dengan memanfaatkan GPS yang masih aktif pada mobil.
Kendaraan sempat terlacak di Pandeglang sebelum akhirnya ditemukan berada di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak.
Di lokasi itulah, terjadi konfrontasi antara pemilik rental dengan oknum TNI AL yang menguasai mobil tersebut.
Situasi memanas hingga akhirnya berujung pada penembakan yang menewaskan ayah Agam.
Panglima Komando Armada TNI Angkatan Laut Laksamana Madya Denih Hendrata mengakui bahwa ada satu anggota Koarmada TNI AL menembak bos rental mobil di Rest Area Km 45 Tol Merak-Tangerang, Kamis (2/1/2024) lalu.
Denih menyebutkan, insiden itu berpangkal dari persoalan pembelian mobil.
"Insiden berpangkal dari permaslahaan pokok yaitu pembelian mobil. Dalam insiden tersebut, diakui bahwa salah satu anggota melakukan tindakan penembakan," kata Denih dalam konferensi pers, Senin (6/1/2025).
Penembakan itu menyebabkan satu orang meninggal dunia dan satu orang luka. Denih menyebutkan, mulanya ia mendapatkan laporan bahwa ada tiga anggota Koarmada TNI AL yang dikeroyok orang tak dikenal.
Tiga anggota tersebut berinisial Sertu AA, Sertu RH, dan KLK BA.
"Di mana mereka mengalami pengeroyokan oleh sekitar 15 orang tak dikenal di Rest Area Km 45 Tol Merak-Tangerang," kata Denih.
Denih menyebutkan, ketiga anggota Koarmada TNI AL itu sudah diproses hukum oleh Pusat Polisi Militer TNI AL.
"Kami ingin menegaskan sikap Angkatan Laut bahwa siapapun anggota kami jika terbukti bersalah kami akan tindak tegas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di TNI," kata dia.