Polisi Bubarkan Aksi Demo Mahasiswa Pakai Water Cannon dan Sekompi Pasukan
JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi membubarkan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi BEM Seluruh Indonesia (SI) menggunakan water cannon dan satu kompi pasukan polisi dari aksi tolak PPN 12 persen di samping Patung Arjuna Wijaya, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (27/12/2024).
Massa mulai dipukul mundur sejak pukul 19.18 WIB. Saat itu, barisan mahasiswa yang tadinya berada di depan dinding beton pembatas masih berusaha bertahan menghadapi semburan air.
Namun, langkah para mahasiswa ini perlahan mundur seiring dengan dimajukannya mobil water cannon.
Tak hanya itu, sekompi polisi lengkap dengan tameng dan pentungan terus dikomandokan untuk maju selangkah demi selangkah.
Semburan air dari water cannon semakin meningkat intensitasnya dan mulai diarahkan ke arah mahasiswa. Tadinya, semburan air dibuat melebar dan tidak menghantam keras mahasiswa.
Massa dipukul mundur hingga ke Jalan Medan Merdeka Selatan, mendekati Balai Kota. Saat itu, Jalan Medan Merdeka Selatan masih dibuka dan dilewati kendaraan. Oleh karena itu, semburan water cannon dihentikan.
Namun, anggota polisi masih maju untuk mendorong massa. Sekitar pukul 19.24 WIB, massa membubarkan diri. Demo malam ini pun telah berakhir.
Dalam aksi hari ini, massa BEM SI menolak PPN 12 persen.
Mereka mengenakan almamater dan membawa bendera yang menampilkan identitas BEM kampus mereka.
Beberapa di antaranya adalah BEM UNJ, KBM STEI SEBI, dan Politeknik Negeri Media Kreatif.
Massa juga menyanyikan lagu "Buruh Tani" dan lagu-lagu perjuangan mahasiswa lainnya.
Selain bendera BEM kampus, mereka membawa poster berisi tuntutan dan aspirasi.
“Utangmu urusanmu. Utang negara ya urusanmu,” bunyi salah satu poster yang bergambarkan siluet menyerupai Menteri Ekonomi Sri Mulyani.