Polisi Cisauk yang Diduga Lecehkan Wanita Sempat Ngopi di Warung Korban

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Aiptu S, anggota Polsek Cisauk yang diduga melecehkan wanita berinisial J (30) sempat berinteraksi dengan korban.
Kapolsek Cisauk AKP Dhady Arsya menyebut, J merupakan seorang penjual kopi di wilayah Cisauk, Kabupaten Tangerang.
"Dia (Aiptu S) ada interaksi dengan penjual kopi (korban)," ujar Dhady di Kantor Polsek Cisauk, Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (11/4/2025).
Dhady menyebut, peristiwa bermula ketika Aiptu S mampir ke warung kopi milik J usai melaksanakan salat Ashar, Selasa (8/4/2025).
Warung kopi tersebut berada tepat di seberang Pos Pengamanan Operasi Ketupat Muncul, Cisauk.
Di lokasi tersebut, Aiptu S berinteraksi dengan J yang berujung dugaan pelecehan. Pelaku diduga memegang bagian paha J.
"Di warung kopi itulah ada interaksi," jelas Dhady.
Dhady juga menyebut, Aiptu S telah diperiksa oleh Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam) pada Selasa (8/4/2025). Namun, ia belum mengungkapkan hasil pemeriksaan itu.
“Untuk anggota yang melakukan dugaan pelecehan seksual diperiksa oleh Propam,” kata Dhady.
Adapun kasus ini terungkap usai suami J bernama Pandi mengamuk di kantor Polsek Cisauk, Kabupaten Tangerang karena mengaku istrinya menjadi korban pelecehan polisi pada Selasa (8/4/2025).
Aksi Pandi terekam dalam sebuah video yang diunggah oleh akun @kabarjakarta24 pada Kamis (10/4/2025) dan viral di media sosial.
Dalam video tersebut, terdengar suara Pandi tengah mengomel ke salah satu anggota Polsek Cisauk yang diduga pelaku pelecehan. Pandi marah-marah sambil merekam terduga pelaku.
"Ini polisi yang jaga di Muncul, meraba-raba istri saya nih. Ini sudah pelecehan seksual ini nih. Ini enggak beres polisinya nih, macam apa ini, buset," ujar Pandi dalam video itu.
Sementara, dalam video itu, polisi yang diduga menjadi pelaku pelecehan hanya diam dan tidak menggubris Pandi.
Tak lama, terdengar suara pria lain yang diduga juga anggota Polsek Cisauk meminta Pandi untuk tenang dan menghentikan aksinya merekam.
"Udah, udah, nanti kita selesaikan," kata polisi tersebut.
Namun, Pandi tidak mau dan memilih untuk tetap melanjutkan aksinya.
"Enggak terimalah. Ini sudah kejadian dua kali nih," kata dia.
Kemudian, kamera kembali diarahkan ke wajah polisi terduga pelaku.
"Nih, ini mukanya," ucap Pandi.
Adapun dalam sebuah video lain yang diterima Kompas.com dari AKP Dhady, Pandi mengaku kasus ini telah diselesaikan secara damai melalui proses mediasi.
Dalam video itu, terlihat Pandi menyampaikan klarifikasi didampingi sang istri. Pandi mengatakan, kesepakatan damai dicapai tanpa ada paksaan dari pihak mana pun.
"Kami sudah menyelesaikan masalah ini secara musyawarah dan damai, tanpa tekanan atau paksaan dari pihak mana pun," ujar Pandi.
Pandi juga menyampaikan keberatan atas masih beredarnya video ia marah-marah di Polsek Cisauk di media sosial.
Oleh sebab itu, ia meminta seluruh pihak yang telah mengunggah video itu segera menghapusnya.
"Saya merasa tidak nyaman dan keberatan atas viralnya video tersebut. Saya minta tolong kepada admin-admin yang sudah memosting, agar segera menghapus videonya karena masalah ini sudah selesai lewat mediasi," lanjutnya.