Polisi Diduga Peras WNA Penonton DWP, Polda Metro Janji Tindak Tegas
JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya berjanji bakal menindak tegas anggotanya jika terbukti melakukan pemerasan terhadap penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024.
“Polda Metro Jaya tidak akan pandang bulu, tidak akan tebang pilih, tidak akan ragu untuk menindak tegas siapa pun pelakunya,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024).
Meski demikian, Ade Ary belum menjelaskan apakah memang benar terjadi pemerasan atau tidak. Hal itu tengah ditelusuri Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya.
“Kami secara proaktif, Polda Metro Jaya melakukan pendalaman, sejak kemarin, Bid Propam Polda Metro Jaya yang juga diasistensi oleh Divpropam Polri, sedang berlangsung pendalaman untuk menindaklanjuti informasi tersebut,” kata dia.
Sebelumnya, Ilham (26), bukan nama sebenarnya, warga negara asing (WNA) asal Malaysia menjadi korban dugaan pemerasan oleh polisi saat menyaksikan perhelatan DWP 2024di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Pusat. Minggu (15/12/2024).
Pengalaman Ilham ini diceritakan oleh Raka (27), bukan nama sebenarnya, warga negara Indonesia (WNI) yang saat itu tengah bersama korban.
Peristiwa bermula saat Ilham dan Raka tengah berajojing menyaksikan penampilan Steve Aoki di panggung Garuda Land.
Di tengah aksi panggung disjoki asal Amerika Serikat itu, tiba-tiba beberapa orang yang mengaku dari pihak kepolisian menarik tangah Ilham. Orang tersebut meminta Ilham agar mengikutinya.
Raka bilang, terduga polisi itu menarik Ilham sambil mengatakan, ‘Polisi, ayo ikut ke belakang’.
Menurut cerita Ilham, dia tidak sendiri. Ada beberapa penonton DWP 2024 lain yang turut dibawa untuk dikumpulkan dan diperiksa oleh terduga polisi itu.
Kepada terduga polisi tersebut, Ilham menjelaskan bahwa dirinya WNA asal Malaysia. Petugas lantas meminta paspor Ilham yang katanya untuk kebutuhan pemeriksaan administrasi.
Setelah pemeriksaan ini, paspor Ilham tidak langsung dikembalikan. Terduga polisi tersebut malah mengetes tingkat kesadaran Ilham apakah mabuk atau tidak.
“Kata teman aku, tes kesadarannya itu kayak bisa baca angka pada jari atau enggak, sama jalannya linglung atau enggak, sama dari bau mulut sih,” ujar Raka saat dihubungi Kompas.com melalui pesan Instagram, Kamis (19/12/2024).
Usai tes, paspor Ilham tak kunjung dikembalikan. Ilham berupaya meminta, namun petugas tidak menggubris dan memilih berbincang dengan petugas lain.
Di sisi lain, Raka yang menyadari Ilham tak kunjung kembali setelah 30 menit mencari keberadaan temannya.
Singkat cerita, Raka bertemu dengan Ilham yang tengah memohon agar polisi mengembalikan paspor miliknya. Saat itu, wajah Ilham terlihat panik, sama seperti beberapa penonton DWP 2024 lain yang paspornya turut ditahan.
Raka pun turut meminta polisi mengembalikan paspor tersebut. Namun, upaya ini tak juga membuahkan hasil.
Raka lantas melihat paspor milik penonton DWP lain yang turut disita polisi, di dalamnya terselip uang. Dengan begitu, ia berinisiatif memberikan uang Rp 200.000.
“Teman aku dites kesadaran doang. Tapi, kata diaz ada yang dites urine juga. Tapi ya gitu, dipersulit pas balikin paspornya, pas habis bayar, ‘ya sudah sana’, gitu,” pungkas Raka.
Setelah Raka memberikan uang, terduga polisi itu mengembalikan paspor milik Ilham.