Polisi Ekshumasi Kuburan Bayi Meninggal Diduga Tertukar di RSIJ Jakpus

Polisi Ekshumasi Kuburan Bayi Meninggal Diduga Tertukar di RSIJ Jakpus

Polisi turut menyelidiki kasus dugaan bayi tertukar dalam kondisi meninggal dunia di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Jakarta Pusat (Jakpus). Polisi akan melakukan ekshumasi atau membongkar makam bayi tersebut.

"Penyelidik sudah menjadwalkan besok, Selasa tanggal 17 Desember akan dilakukan ekshumasi atau gali kubur," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (16/12/2024).

Ade Ary mengatakan ekshumasi dilakukan untuk mengambil sampel DNA dari bayi tersebut. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan serangkaian pendalaman.

"(Ekshumasi) untuk mengambil sampel DNA dari bayi. Ini tahapan yang dilakukan oleh penyelidik dan komitmen dari Polres Jakarta Pusat akan melakukan pendalaman dan mengusut peristiwa ini hingga tuntas," ujarnya.

Awal Mula Dugaan Bayi Tertukar

Pria berinisial MR menceritakan istrinya mengalami kontraksi pada 15 September 2024. MR lalu membawa istrinya ke klinik di kawasan Cilincing, Jakut.

Namun pihak klinik merujuk istrinya ke RS di kawasan Cempaka Putih karena air ketubannya kering dan perlu penanganan medis lebih lanjut. Pada Senin (16/9), istri MR menjalani operasi.

MR mengatakan setelah istrinya melahirkan, pihak keluarga dilarang melihat bayinya yang berjenis kelamin perempuan dengan alasan masih dalam perawatan medis. Sore harinya, MR diinformasikan pihak RS bahwa bayinya dalam keadaan kritis.

Pihak RS meminta MR menandatangani dokumen untuk memasang oksigen tambahan. Selang sehari, MR mendapatkan kembali diinformasikan pihak RS bayinya sudah meninggal dunia.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

MR tak sempat melihat kondisi tubuh anaknya dan hanya menerima jasad bayinya yang sudah terbungkus kain kafan. MR menyebutkan pihak RS memintanya segera memakamkan jasad bayinya.

Sehari setelahnya, istri MR meminta makam putrinya dibongkar. Setelah mendapat izin dan makam dibongkar, MR dan pihak keluarga kaget karena kondisi jasad bayinya berbeda dengan catatan medis pihak RS.

"Bayi saya itu panjangnya lebih dari 47 cm. Jadi itu bisa sampai 60-80 cm. Itu bukan bayi satu hari," kata MR.

Pihak RSIJ Akan Fasilitasi Tes DNA

Pihak RSIJ Cempaka Putih mengatakan memfasilitasi tes DNA dugaan bayi tertukar. Direktur RS Islam Jakarta Cempaka Putih Jack Pradono Handojo mengatakan telah bertemu dengan pihak orang tua bayi. Pihak RS menyampaikan rasa simpati dan pihak orang tua menyampaikan permohonan maaf.

"Kami telah bertemu dengan orang tua bayi dan telah menyampaikan rasa simpati kami dan menawarkan dukungan agar keluhan yang disampaikan bisa diselesaikan dengan baik," ujar Jack dalam keterangan yang diunggah di akun Instagram RS Islam Jakarta Cempaka Putih, seperti dilihat detikcom, Kamis (12/12).

Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan bahwa tes DNA akan dilakukan dan dibiayai oleh pihak RS. Pihak RS menjamin mereka memberikan layanan kesehatan yang baik kepada pasiennya. Tes DNA akan dilakukan segera. Pihak RSIJ pun mengajak semua pihak untuk tak berpolemik.

Sumber