Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Remaja Bunuh Ayah-Nenek Pekan Ini

Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Remaja Bunuh Ayah-Nenek Pekan Ini

Polisi akan menggelar rekonstruksi kasus remaja MAS (14) yang membunuh ayah dan neneknya di Cilandak, Jakarta Selatan. Rencananya, rekonstruksi digelar pada pekan ini.

"Ya kemungkinan minggu ini kita beri tahu pelaksanaannya," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal kepada wartawan di Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2024).

Ade Idnal mengatakan rekonstruksi akan digelar secara tertutup, mengingat MAS berstatus anak berhadapan dengan hukum (ABH). Rekonstruksi juga kemungkinan menggunakan pemeran pengganti.

"Tapi sepertinya kalau anak tertutup. Tidak bisa dipublikasikan seperti pembunuhan biasa. Ya bisa (pemeran pengganti)," ujar Ade Idnal.

Di sisi lain, penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan juga mengebut berkas penyidikan kasus MAS. Ade Idnal mengatakan penyidikan untuk perkara peradilan anak dibatasi oleh waktu.

"15 hari maksimal setelah kejadian terjadi, kami sudah harus kirim ke kejaksaan," ungkapnya.

Ade Rahmat mengungkap saat ini penyidik juga tengah dilakukan pemeriksaan terhadap sang ibu, AP (40), yang turut menjadi korban luka akibat tusukan yang dilancarkan oleh MAS.

"Pada hari ini saksi kunci yang mengalami penganiayaan sang ibu sudah bisa diambil keterangan," imbuhnya.

Dia mengungkap AP diperiksa di Mapolres Metro Jakarta Selatan. Dia mengatakan AP sudah keluar dari rumah sakit, tapi masih mendapat pendampingan dari psikolog lantaran trauma dengan peristiwa yang terjadi.

"Bisa (berkomunikasi), tetapi harus didampingi oleh psikolog. Kita lihat kondisinya karena kita harus cepat melakukan pemberkasan. Karena ini, sistem peradilan anak tentu waktu kita terbatas," ungkap Ade Idnal.

Dia menyebut pengambilan keterangan kepada AP berkaitan dengan penyebab utama terjadinya tindakan penusukan yang dilakukan MAS yang merupakan putranya. Namun dia menerangkan sejauh ini belum bisa mempertemukan AP dengan pihak MAS.

"Ya terkait kejadian dan hal yang secara pribadi medis dan psikiatris yang kita bisa gali terkait apa yang menyebabkan peristiwa ini bisa terjadi, sehingga bisa ditemukan motif sesungguhnya. Belum (dipertemukan) karena anak masih di rumah aman," sebut Ade Rahmat.

Sumber