Polisi Janji Ungkap Identitas Pegawai Komdigi yang Lindungi Ribuan Situs Judi Online
JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi belum mengungkap identitas pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang melindungi ribuan situs judi online (judol).
Kendati demikian, polisi berjanji akan menyampaikan secara gamblang dalam jumpa pers yang digelar dalam beberapa waktu mendatang.
“Untuk identitas yang 15 orang sudah ada. Nanti akan disampaikan ketika rilis ya,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra saat ditemui di Polda Metro Jaya, Selasa (5/11/2024).
Wartawan berkali-kali bertanya soal identitas para tersangka. Termasuk sejumlah nama pegawai Komdigi yang beredar di media sosial.
“Nanti akan disampaikan saat rilis ya,” ujar Wira.
Dalam kesempatan ini, Wira mengungkapkan, kantor satelit yang berfungsi untuk melindungi ribuan situs judol ini dikendalikan oleh pelaku berinisial AK, AJ, dan A.
Wira tidak merinci status para pelaku. Dia hanya menyebut bahwa ketiganya berlatar belakang campuran, ada dari Kementerian Komdigi dan ada juga warga sipil.
Meski begitu, AK sempat mengikuti seleksi penerimaan calon tenaga pendukung teknis pemblokiran konten negatif yang bersifat terbatas di Kementerian Komdigi, dulu bernama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada akhir 2023. Namun, AK tidak lulus seleksi.
Hanya saja, faktanya AK tetap dipekerjakan dan diberikan kewenangan untuk mengatur pemblokiran situs judol.
“Artinya, tersangka AK betul-betul memiliki kewenangan untuk pemblokiran website judi online,” ungkap Wira.
Sejauh ini, penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih menyelidiki soal mengapa AK yang tidak lulus seleksi tetapi bisa dipekerjakan di Kementerian Komdigi.
“Khususnya, (AK) bekerja sebagai tim pemblokiran website judi online (di Kementerian Komdigi),” pungkas Wira.
Untuk diketahui, polisi telah menangkap 15 orang tersangka karena melindungi ribuan situs judi online (judol) di Indonesia.
Rinciannya, 11 pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), dan 4 warga sipil. Sebanyak 3 dari 15 tersangka mengelola kantor satelit di Jakasetia, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Pada Jumat (1/11/2024), polisi menggeledah kantor satelit dan Kementerian Komdigi.
Dalam penggeledahan di kantor satelit, salah satu tersangka mengungkapkan bahwa seharusnya ada 5.000 situs judi online yang diblokir. Namun, 1.000 dari 5.000 situs tersebut justru "dibina" agar tidak diblokir.
“5.000 web? Tapi yang diblokir berapa?” tanya Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra dari kepada tersangka saat penggeledahan.
“Biasanya 4.000 Pak, 1.000 sisanya dibina, dijagain supaya enggak keblokir,” jawab tersangka.