Polisi Jepang Tangkap 11 WNI Terkait Perampokan-Pembunuhan Sesama WNI

Polisi Jepang Tangkap 11 WNI Terkait Perampokan-Pembunuhan Sesama WNI

Pada 3 November lalu, seorang Warga Negara Indonesia (WNI) tewas karena dirampok oleh sesama WNI di Jepang. Polisi Jepang terus mengusut dan kini 11 WNI sudah dicokok.

"Update Proses hukum saat ini adalah kepolisian terus melakukan penyidikan kepada seluruh WNI yang ditangkap berkaitan dengan tuduhan kedua (pembunuhan -red)," kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), Judha Nugraha, kepada detikcom, Kamis (16/1/2025).

Peristiwa kriminal bulan November itu terjadi di Isesaki, Prefektur Gunma. Kemlu RI dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo telah melakukan penanganan kasus pembunuhan sesama WNI ini.

Usut punya usut, 11 WNI tersebut adalah overstayer alias orang asing yang telah kedaluwarsa izin tinggalnya. Jadi, 11 WNI itu kena dua sangkaan hukum.

"KBRI Tokyo terus berkomunikasi dengan Kepolisian Isesaki. Kepolisian telah menetapkan 11 tersangka WNI dengan tuduhan awal adalah pelanggaran keimigrasian (overstayer) dan tuduhan kedua adalah pembunuhan," kata Judha.

Polisi melakukan penyidikan kepada 11 WNI tersebut. KBRI memonitor proses hukum terhadap orang-orang Indonesia tersebut. Adapun jenazah korban pembunuhan yakni WNI bernama inisial A telah direpatriasi ke Indonesia pada 11 Januari lalu.

"KBRI Tokyo terus memonitor proses hukum terhadap para tersangka WNI dan melakukan pendampingan hukum untuk memastikan terpenuhinya hak-hak mereka," kata Judha.

Judha telah menerima informasi kabar media massa di Jepang mengenai kasus ini. Korban tewas perampokan 3 November 2024 adalah pria WNI berusia 37 tahun, meninggal karena luka tusuk. Disebutkan di berita, Pada 14 Januari lalu, 6 pria WNI dicokok dengan tuduhan telah melakukan perampokan dan pembunuhan. Pada 15 Januari, polisi kemudian mengumumkan ada 11 pria WNI yang ditangkap, termasuk Hendrawan berusia 38 tahun, pria pengangguran tanpa alamat tetap, diduga menyerang dan melakukan pertemuan sambil membawa senjata.

Tonton juga Video Tentang Rencana Tokyo Terapkan 4 Hari Kerja Tahun Depan

[Gambas Video 20detik]

Sumber