Polisi Kesulitan Identifikasi Pelaku Teror Beruntun di Bekasi
BEKASI, KOMPAS.com - Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Dani Hamdani mengaku kesulitan mengidentifikasi pelaku teror beruntun terhadap VU (38), warga Medan Satria, Kota Bekasi, beberapa waktu lalu.
"Kami masih menghadapi kesulitan karena minimnya informasi tentang pelaku. Rekaman CCTV yang ada belum dapat mengidentifikasi wajah pelaku dan identitas kendaraan," ujar Dani dalam keterangannya, Rabu (18/12/2024).
Tim Buser Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Kota telah diterjunkan untuk membantu Polsek Medan Satria dalam penyelidikan ini.
Dani memastikan, polisi akan mengusut kasus teror beruntun ini secara profesional dan transparan.
"Polsek Medan Satria tengah bekerja keras mengusut kasus ini secara profesional," kata dia.
Dani juga mengimbau kepada masyarakat yang memiliki informasi, sekecil apapun, untuk segera melapor ke Polsek Medan Satria.
"Kerja sama dari masyarakat sangat penting untuk mempercepat proses penyelidikan. Kami berharap masyarakat dapat membantu kami mengungkap kasus ini," pungkas dia.
Diberitakan sebelumnya, VU kembali diteror oleh sosok misterius. Dia disiram air keras oleh seseorang tak jauh dari kediamannya di Jalan Pejuang Pratama pada Sabtu (30/11/2024), pukul 07.00 WIB.
Penyiraman air keras ini merupakan teror keenam yang dialaminya setelah sebelumnya sosok misterius tersebut lima kali meneror mobil pribadinya.
"Kalau yang ini, yang keenam," ujar adik VU, T saat ditemui di kediamannya di Kelurahan Pejuang, Rabu (4/12/2024).
Sebelumnya, mobil korban lima kali diteror oleh orang misterius. Teror pertama terjadi pada awal Agustus 2024, ketika pelaku menusuk sisi samping keempat ban mobil.
Teror kedua dan ketiga terjadi pada awal Oktober 2024. Dalam teror kedua, pelaku melempar batu ke arah kaca depan mobil hingga pecah.
Kemudian, teror ketiga berupa pemukulan kaca belakang menggunakan palu yang tidak membuat kaca pecah.
Namun, pelaku kembali melancarkan aksi teror keempat dengan memukul kaca belakang mobil hingga pecah.
Teror kelima, pelaku melempar bom molotov ke arah mobil pada 21 Oktober 2024, sekitar pukul 14.45 WIB.
Pelemparan ini membakar seluruh interior mobil sebelum akhirnya berhasil dipadamkan oleh pekerja bangunan dan anggota keluarga korban.