Polisi Siap Beberkan Peran Prajurit TNI AL soal Penembakan di Tol Tangerang-Merak
TANGERANG, KOMPAS.com – Polresta Tangerang berencana mengungkap perkembangan kasus penembakan bos rental mobil, Ilyas Abdurrahman (48), yang terjadi di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Banten.
Informasi lengkap mengenai kasus tersebut akan disampaikan dalam konferensi pers pada Senin (6/1/2025), salah satunya mengungkap keterlibatan seorang prajurit TNI Angkatan Laut (AL) dalam insiden itu.
"Hari Senin akan dirilis secara lengkap, termasuk terkait dugaan keterlibatan oknum anggota TNI," ujar Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono saat dihubungi Kompas.com pada Sabtu (4/1/2025).
Dalam kasus ini, polisi telah menangkap empat orang tersangka, salah satunya adalah Ajat Sudrajat. Ajat diketahui sebagai penyewa mobil milik Ilyas yang diduga memiliki peran signifikan dalam kejadian tersebut.
"Selain Ajat, ada tiga orang lainnya yang sudah diamankan," kata Baktiar.
Namun, ia belum memberikan detail mengenai peran masing-masing tersangka dan kronologi keterlibatan mereka.
Kejadian ini bermula sehari sebelumnya, ketika pelaku menyewa mobil Honda Brio milik korban.
Menurut Agam Muhammad (26), putra korban, perangkat GPS pada mobil tersebut ditemukan dalam kondisi rusak pada 1 Januari 2025.
Hal ini membuat Agam bersama tim rental melacak keberadaan mobil hingga ke Pandeglang.
Saat berhasil menemukan mobil Brio di pertigaan Saketi, pelaku mengacungkan senjata api dan mengaku sebagai anggota TNI AL.
"Kami tetap melanjutkan pengejaran menggunakan GPS hingga ke Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak," ungkap Agam.
Di lokasi rest area, situasi memanas. Tim rental berhasil mengepung pelaku, namun rekan pelaku datang dengan mobil lain dan membawa senjata api.
"Terjadi tembakan sekitar empat sampai lima kali. Saya dan beberapa tim sempat kabur mencari perlindungan," tambah Agam.
Insiden itu menyebabkan Ilyas mengalami luka tembak di dada dan tangan.
Selain itu, anggota tim rental, Ramli juga terkena tembakan yang menembus tangan hingga perut.
"Keduanya segera kami larikan ke RSUD Balaraja. Tapi sayangnya, ayah saya tidak dapat diselamatkan," ujar Agam.
Ilyas dinyatakan meninggal dunia setelah kondisinya terus menurun di ruang gawat darurat. Sementara itu, Ramli kini masih menjalani perawatan intensif.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membenarkan, pelaku merupakan anggota aktif TNI AL.
Pihaknya berkomitmen untuk menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku.
"Apabila terbukti bersalah, akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku," tegas Jenderal Agus.
Polisi juga terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap peran masing-masing pihak dalam insiden ini.
Kasus ini menjadi perhatian publik, terutama terkait penyalahgunaan senjata oleh aparat.
Tragedi ini tidak hanya merenggut nyawa Ilyas, tetapi juga menyisakan luka mendalam bagi keluarga dan saksi-saksi yang terlibat.