Polisi Tetapkan 3 Tersangka Baru dan Bekukan Aliran Dana Judi Online Slot8278
JAKARTA, KOMPAS.com – Polisi menetapkan tiga tersangka baru dari pendalaman kasus judi online Slot8278. Ketiga tersangka tersebut berinisial CAS, EL dan IJ.
CAS (Kristian) merupakan Direktur PT Odeo Teknologi Indonesia, EL (Elen) adalah Direktur Utama perusahaan tersebut, dan IJ merupakan manajer di PT QBiz Digital Technologies yang saat ini masuk daftar pencarian orang (DPO).
Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji mengatakan, dalam pengembangan kasus, penyidik menelusuri aliran transaksi keuangan melalui PT DANA sebagai layanan pembayaran pertama yang bekerja sama dengan PT Odeo Teknologi Indonesia.
"Pada 1 November 2024, Polri menangkap dua tersangka tambahan, yaitu CAS (Kristian), Direktur PT Odeo Teknologi Indonesia, dan EL (Elen), Direktur Utama perusahaan tersebut. Kedua tersangka ditahan sejak 2 November 2024," ujar Himawan di Bareskrim Polri, Sabtu (2/11/2024).
Barang bukti yang disita dari CAS dan EL meliputi enam unit ponsel, dua unit laptop, dua token mobile banking, serta uang Rp 61,9 miliar yang berasal dari PT DANA.
Selain itu, dari CAS dan EL, polisi juga menyita uang Rp 738 juta dari PT QBiz Digital Technologies.
Berdasarkan penyelidikan keuangan, aliran dana di PT QBiz menunjukkan perputaran sebesar Rp 680,5 miliar selama periode Oktober 2024, sementara perputaran dana di PT Odeo mencapai Rp 4,8 triliun.
Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal (Wakabareskrim) Polri Irjen Asep Edi Suheri mengatakan, polisi mengembangkan kasus judi online situs Slot8278 melalui tersangka berinisial AF.
"Sejak 1 Oktober 2024, tujuh orang tersangka telah ditahan di Rutan Bareskrim Polri. Tujuh tersangka ini terdiri dari satu warga negara China dan enam warga negara Indonesia," kata Asep.
"Salah satu tersangka yang dilakukan pendalaman berinisial AF. Dari keterangan AF, polisi melakukan penyitaan tambahan berupa satu unit kendaraan roda empat," lanjut dia.
Situs Slot8278 merupakan sindikat perjudian yang dioperasikan oleh seorang WNA China, yang memudahkan akses bagi masyarakat dengan menawarkan minimum deposit sebesar Rp 10.000 tanpa perlu daftar akun.
Dari hasil penyelidikan lebih lanjut, polisi melacak aliran transaksi keuangan yang terkait dengan deposit melalui PT Tri Usaha Berkat (LinkQu).
"Perusahaan ini bekerja sama dengan PT Anjana Jaya Teknologi dan PT Mega Lintas Teknologi, yang dikelola oleh tersangka HAJ (Hartono Abdi Jaya)," ujar Asep.
Berdasarkan bukti tersebut, polisi menangkap HAJ pada 18 Oktober 2024 dan menahannya sejak 19 Oktober 2024.
HAJ diduga bertindak sebagai koordinator yang mencari dan menunjuk orang untuk menjadi direktur serta komisaris di dua merchant penyedia layanan pembayaran bagi situs Slot8278.
Barang bukti dari HAJ meliputi satu unit ponsel, satu unit laptop, dan penyitaan uang senilai Rp 8,2 miliar dari PT Tri Usaha Berkat (LinkQu) yang diterima dari PT Anjana Jaya Teknologi dan PT Mega Lintas Teknologi.
Penyelidikan terhadap HAJ mengungkapkan bahwa ia bertindak atas perintah tersangka lain, DX alias MA (Dong Xiancai alias Max), seorang WNA China yang sebelumnya berdomisili di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
Menurut informasi dari Ditjen Imigrasi, DX telah meninggalkan Indonesia menuju China pada 14 Oktober 2024. Saat ini, ia dinyatakan sebagai buronan dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Polisi juga menggeledah kediaman DX di Pantai Indah Kapuk dan menyita kendaraan roda empat serta stempel perusahaan penyedia layanan pembayaran yang digunakan oleh HAJ.
DX diduga berperan sebagai otak di balik sindikat ini, memberikan instruksi kepada HAJ untuk mendirikan dan mengelola perusahaan penyedia layanan pembayaran guna memfasilitasi transaksi di situs Slot8278.
Tersangka WNA China berinisial DX alias MA diduga menginstruksikan HAJ untuk mendirikan sejumlah perusahaan merchant guna memfasilitasi transaksi situs tersebut.
Dalam pengembangan kasus, penyidik menelusuri aliran transaksi keuangan melalui PT Espay Debit Indonesia Koe (DANA) sebagai layanan pembayaran pertama yang bekerja sama dengan PT Odeo Teknologi Indonesia.
"Pada 1 November 2024, Polri menangkap dua tersangka tambahan, yaitu CAS (Kristian), Direktur PT Odeo Teknologi Indonesia, dan EL (Elen), Direktur Utama perusahaan tersebut. Kedua tersangka ditahan sejak 2 November 2024," ujar Himawan.
Himawan menegaskan, platform digital berizin yang digunakan untuk bertransaksi hanya sebatas jasa pembayaran untuk pembayaran dan withdraw karena dinilai lebih mudah.
"Iya (itu) perusahaan jasa pembayaran bukan aplikasi perjudian, yang perjudiannya itu Slot8278 itu," ujar dia.
"(Perusahaan jasa pembayaran) memang mereka itu kan ada izinnya, mereka dimanfaatkan untuk perputaran uangnya karena pembayarannya lebih memudahkan mereka untuk transaksi," tegas dia.