Polisi yang Bunuh Ibu Kandung di Cileungsi Pakai Tabung Gas Disebut Gangguan Jiwa

Polisi yang Bunuh Ibu Kandung di Cileungsi Pakai Tabung Gas Disebut Gangguan Jiwa

JAKARTA, KOMPAS.com - Aipda Nikson Pangaribuan alias Ucok (41), anggota Polres Metro Bekasi yang membunuh ibu kandungnya, Herlina (61), menggunakan tabung gas berukuran tiga kilogram disebut mengalami gangguan jiwa.

Paman Nikson, Ronny Pangaribuan mengatakan, pelaku menderita gangguan kejiwaan selama tiga tahun terakhir.

“Dia memang sudah lama mengidap gangguan kejiwaan dan sudah pernah dirawat (di rumah sakit jiwa) di Grogol,” kata Ronny saat dihubungi Kompas.com, Kamis (5/12/2024).

Ronny tidak mengetahui penyebab Nikson menderita gangguan jiwa. Katanya, penyakit itu datang tiba-tiba.

“Dia suka marah-marah, ngaco, ngamuk-ngamuk,” ujar Ronny.

Oleh karena itu, Nikson sempat menjalani perawatan gangguan kejiwaannya di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Nikson juga menjalani perawatan di salah satu rumah sakit jiwa di Grogol, Jakarta Barat.

“Habis itu mendingan dari sana (rumah sakit jiwa Grogol), dibawa pulang,” ucap Ronny.

Meski kejiwaannya disebut sudah membaik, Nikson masih tetap di bawah pengawasan Rumah Sakit Polri Kramatjati.

Nikson juga masih harus menjalani pemeriksaan kejiwaan dalam jangka waktu tertentu dan secara berkala.

Atas kondisi tersebut, Nikson kembali bertugas sebagai polisi, meski komandannya tidak lagi memberi izin membawa senjata api.

Pada 20 November 2024, Nikson seharusnya melakukan kontrol terkait kondisi kejiwaannya di Rumah Sakit Polri Kramatjati. Namun, dia tidak datang.

Ronny juga tidak mengetahui secara pasti alasan Nikson absen dari kontrol rutin. 

“Dokter tanya ke adiknya Nikson, ‘Obatnya dihabiskan tidak?’, ‘Enggak. Dia kadang-kadang mau kalau ada teman polisi datang ke rumah, baru makan obat itu. Setelah itu, dia enggak mau’,” ungkap Ronny.

Di sisi lain, dua pekan sebelum pembunuhan terjadi, Nikson disebut kerap mengamuk di rumah. Bahkan, dia tidak bisa lagi menguasi diri sendiri.

“Tonjok lantai, benda-benda lain yang ditonjok, bukan manusia. Hilang kesadaran itu. Enggak mungkin seseorang yang waras itu nonjok lantai. Berarti kan dia sudah tidak menguasai diri,” pungkas Ronny.

Diberitakan sebelumnya, Nikson membunuh ibunya dengan tabung gas.

Korban dibunuh di warungnya, Kampung Rawajamun, Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, saat sedang melayani pembeli, Minggu (1/2/2024) malam.

Secara tiba-tiba, Nikson datang dari arah belakang dan mendorong ibunya hingga tersungkur jatuh ke lantai.

"Nikson mengambil tabung yang ada di warung dan memukulkannya ke arah kepala korban sebanyak tiga kali," ucap Kapolsek Cileungsi Kompol Wahyu Maduransyah Putra.

Seorang pembeli sempat melihat penganiayaan itu. Namun, dia tidak berani melerai dan malah melarikan diri karena takut.

Pembeli itu akhirnya memberi tahu warga sekitar terkait penganiayaan yang dilakukan Nikson.

Mendapat informasi itu, warga langsung menghubungi polisi dan rumah sakit untuk menyelamatkan korban.

Belum diketahui secara pasti apa alasan Nikson membunuh ibu kandungnya itu.

"Setelah sampai di RS Kenari, korban dinyatakan telah meninggal dunia dan untuk pelaku melarikan diri menggunakan kendaraan Suzuki pikap," kata Wahyu.

Sumber