Polresta Bandara Soetta Gagalkan Keberangkatan 23 CPMI Ilegal
Polres Bandara Soekarno-Hatta menggagalkan keberangkatan 23 calon pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal. Penggagalan tersebut merupakan keberangkatan dari Bandara Soekarno-Hatta terhitung pada 4-7 November 2024.
Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta Kompol Reza Fahlevi mengungkapkan, pada 4 November pihaknya menggagalkan dua WNI yang akan terbang ke Korea Selatan. Keduanya akan bekerja ke Korea Selatan. "Pada hari Senin, tanggal 4 November 2024, Satreskrim Polresta Bandara Soekarno Hatta mendapatkan serahan dua orang calon pekerja migran Indonesia (PMI) nonprosedural dari petugas BP2MI Bandara Soekarno-Hatta, yang keberangkatannya ditunda oleh petugas Imigrasi. Mereka akan berangkat ke negara Korea Selatan bekerja sebagai tukang kebun," kata Reza di Polresta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Sabtu (9/11/2024).
Keesokan harinya, Selasa (5/11), Satreskrim Polresta Bandara Soetta menerima informasi dari petugas Imigrasi bahwa ada 10 WNI yang terindikasi akan bekerja di negara Thailand dan Uni Emirat Arab. Reza mengatakan pihaknya kemudian langsung melakukan penundaan terhadap 10 calon PMI nonprosedural tersebut.
"Selanjutnya pada hari Rabu, tanggal 6 November 2024, Satreskrim Polresta Bandara Soetta menerima informasi penundaan keberangkatan satu orang calon PMI nonprosedural yang akan berangkat ke China dan satu orang ke Singapura," ujarnya.
Reza menjelaskan, pada Kamis (7/11), Satreskrim Polresta Bandara Soetta mendapatkan informasi lagi soal adanya penundaan keberangkatan delapan orang calon PMI nonprosedural dengan tujuan ke Malaysia, Kamboja, dan Dubai.
"Di hari yang sama, kami juga melakukan penjemputan terhadap satu orang korban yang berstatus sebagai pekerja migran, yang diketahui dipulangkan dari negara Bahrain, yang sebelumnya dipekerjakan sebagai pekerja sektor domestik. Namun telah diketahui yang bersangkutan dalam kondisi sedang hamil," tuturnya.
Reza menyampaikan, sejauh ini ada sembilan destinasi negara yang sering menjadi tujuan calon PMI. Negara Asia Tenggara masih menjadi tujuan utama.
"Kami laporkan juga dalam pencegahan kali ini ada sebanyak sembilan negara yang menjadi destinasi, yang pertama negara Thailand sebanyak tujuh orang, kemudian negara Korea Selatan sebanyak dua orang. Kemudian negara Uni Emirat Arab sebanyak dua orang. Negara Singapura satu orang, negara China satu orang, negara Dubai dua orang, negara Malaysia dua orang, negara Kamboja lima orang, dan negara Bahrain satu orang," ucapnya.
Reza mengimbau masyarakat agar lebih selektif dalam mencari informasi yang saat ini tersebar, baik di media online maupun platform media sosial. Supaya masyarakat tak tertipu dengan bentuk penawaran pekerjaan yang dilakukan ataupun yang ditawarkan oleh sindikat pelaku TPPO.
"Karena Kita hari ini menyaksikan bersama, masih banyak saudara-saudara kita yang ingin mengadu nasib di perantauan, namun sangat disayangkan masih banyak oknum-oknum yang hendak mengambil keuntungan dari praktik pemberangkatan secara nonprosedural Ini," imbuhnya.
Simak juga video Gaya G-Dragon Tiba di Bandara Incheon Pakai Tesla Cybertruck
[Gambas Video 20detik]