Polri Akan Rekrut 600 Anggota untuk Program Makan Bergizi dan Ketahanan Pangan
JAKARTA, KOMPAS.com – Polri segera memulai program perekrutan khusus untuk mendukung program makan bergizi gratis dan ketahanan pangan yang diinisiasi oleh pemerintah.
Menurut Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, perekrutan ini adalah bagian dari implementasi kebijakan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka, yang akan melibatkan sekitar 600 anggota baru.
“Kami akan merekrut 600 orang yang berasal dari Bakomsus dan SIPSS. Mereka akan dioptimalkan dalam mendukung ketahanan pangan dan pemenuhan gizi masyarakat,” kata Sandi di Jakarta, Rabu (30/10/2024).
Sandi menyampaikan bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menginstruksikan langkah awal program ini kepada seluruh pejabat utama dan Kapolda melalui rapat virtual pada Senin lalu.
"Kapolri segera menindaklanjuti kebijakan Presiden terpilih untuk mendukung program ketahanan pangan dan makan bergizi yang melibatkan langsung peran kepolisian di lapangan," kata Sandi.
Dalam program ini, Polri akan merekrut Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus) yang memiliki latar belakang di bidang pertanian dan gizi.
Selain itu, akan ada penempatan dari Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) untuk menunjang kompetensi khusus tersebut.
Bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Polri telah mengidentifikasi SMK pertanian di berbagai provinsi guna memperoleh calon anggota berkualifikasi tinggi di bidang pertanian dan gizi.
“Rencana perekrutan akan dimulai pada Desember mendatang, setelah kick-off sosialisasi pada November,” ungkapnya.
Nantinya, anggota khusus ini akan bekerja sama dengan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) serta para pemangku kepentingan lainnya untuk membantu daerah dalam penyiapan ketahanan pangan.
Beberapa tugas yang akan diemban adalah menyiapkan lahan pertanian, mulai dari padi, palawija, hingga jagung, serta memastikan keberlanjutan kolaborasi dalam pemenuhan makan siang gratis bagi masyarakat dengan standar gizi yang memadai.
“Makanya, dibutuhkan polisi-polisi yang paham untuk itu, supaya bisa berkolaborasi dengan sebaik-baiknya,” ucap Sandi.