Polri Bakal Rekrut 2.600 Masyarakat Papua untuk Program Polisi Mengajar

Polri Bakal Rekrut 2.600 Masyarakat Papua untuk Program Polisi Mengajar

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri akan merekrut sekitar 2.600 orang asli Papua dalam program Polisi Mengajar yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah-wilayah terpencil seperti Papua.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya Polri untuk mendukung pendidikan di daerah yang membutuhkan tenaga pengajar tambahan.

“Program ini pada dasarnya sudah ada dan dilaksanakan oleh anggota Bhabinkamtibmas di lapangan," kata Sigit seusai bertemu Menteri Pendidikan Dasar dan Menangah Abdul Mu’ti di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/11/2024).

Ia mengatakan, dengan merekrut 2.600 masyarakat asli Papua, pihaknya berharap program ini akan menjadi lebih efektif.

"Karena mereka akan mendapatkan pembekalan keterampilan mengajar sebelum kembali bertugas di wilayah asalnya," ujar Sigit.

Kapolri menekankan pentingnya pembekalan keterampilan bagi para calon polisi mengajar tersebut agar mereka dapat mendukung program-program pendidikan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Selain itu, Kapolri juga membahas penggunaan dana otonomi khusus Papua untuk mendukung keberlanjutan program ini.

Menurut dia, dana tersebut dapat digunakan secara tepat sasaran untuk membiayai pelatihan dan pemberdayaan tenaga pendidik asli Papua.

“Dengan dukungan dana otonomi khusus, kualitas pendidikan dan kemampuan pengajaran masyarakat Papua bisa semakin meningkat,” kata Sigit.

Diberitakan sebelumnya, Abdul Mu’ti menyebutkan bahwa Polri dan kementeriannya sepakat bekerja sama untuk meningkatkan akses pendidikan di daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal).

Abdul Mu’ti mengatakan, program polisi mengajar merupakan salah satu upaya untuk mencapai hal tersebut.

“Ini bagian dari komitmen kita untuk memberikan layanan pendidikan bagi semua anak Indonesia, di mana pun mereka berada,” ujar dia.

Sumber