Polri Bongkar 3 Kasus Narkoba Menonjol Sepanjang November, 14 Orang Diamankan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap tiga kasus besar peredaran narkoba yang bisa digagalkan oleh Polri dalam sebulan terakhir. Tiga kasus itu bisa diungkap di Jawa Barat, Bali, dan Jakarta.
"Dalam hal ini mungkin kami sampaikan tiga pengungkapan kasus menonjol narkoba yang beberapa waktu sudah dilaporkan atau mungkin dirilis secara parsial," kata Jenderal Sigit dalam jumpa pers di Rupatama, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2024).
Pertama, kata Sigit, pihaknya berhasil membongkar keberadaan pabrik obat keras excimer di kawasan Tasikmalaya, Jawa Barat. Sembilan orang dapat dibekuk dalam pengungkapan itu.
"Pada tanggal 8 November diamankan sembilan orang tersangka mulai dari pengendali, pemodal, peracik, dan pencetak," ucapnya.
Dari tangan para tersangka, diamankan 1 juta butir pil obat kertas berlabel LJ, LL, dan LY seberat 170 ribu gram.
"Ada kurang lebih estimasi nilainya Rp 700 juta," beber Sigit.
Kedua, lanjut dia, pihaknya berhasil mengungkap peredaran sabu jaringan Afghanistan di Kampung Ambon, Jakarta Barat. Pada pengungkapan yang terjadi pada (17/11) itu polisi berhasil mengamankan 389 kilogram sabu.
"Satu orang diamankan dan saat ini kami terus melakukan pengembangan. Namun kita amankan 389 kg sabu, dengan nilai kurang lebih Rp 800 miliar," ungkap Sigit.
"Dan tentunya kita bisa menyelamatkan masyarakat dari penyalahgunaan penggunaan narkoba ini sebesar 2,2 juta jiwa," tambah dia.
Kasus besar ketiga yang bisa diungkap adalah Clandestine Lab Hashish di Uluwatu, Bali. Laboratorium rahasia diungkap oleh Dittipidnarkoba Bareskrim Polri pada 8 November 2024.
Sebanyak 4 tersangka diamankan dalam pengungkapan itu. Mereka berperan sebagai peracik dan pengemas.
"Empat orang saat ini masih kita buru sebagai DPO (daftar pencarian orang)," tutur Sigit.
Dari para tersangka diamankan 1.163.210 butir Happy Five, 132,9 kilogram Hashish dan bahan baku, serta 7.365 catrige. Catrige itu, kata Sigit, terindikasi untuk jenis vape.
"Kemudian 17 unit mesin dan estimasi barang bukti yang kita amankan sebesar Rp 1,52 triliun dan ini kalau dilepaskan akan berdampak pada 1,49 juta jiwa," tuturnya.
"Dari keseluruhan barang bukti yang diamankan, total semuannya kita bisa menyelamatkan kurang lebih 10 juta masyarakat dari penyalahgunaan narkoba," pungkas jenderal Sigit.