[POPULER JABODETABEK] Kala Ridwan Kamil Ingin Sediakan Alat Gym di Pinggir Jalan | Masuk Jalur Transjakarta, Puluhan Motor-Mobil Terjebak Berhenti di Halte Jembatan Gantung

[POPULER JABODETABEK] Kala Ridwan Kamil Ingin Sediakan Alat Gym di Pinggir Jalan | Masuk Jalur Transjakarta, Puluhan Motor-Mobil Terjebak Berhenti di Halte Jembatan Gantung

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita populer di kanal Megapolitan Kompas.com sepanjang Rabu (13/11/2024), diisi dengan pernyataan calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, ingin menyediakan alat gym di pinggir jalan.

Kemudian, artikel mengenai permintaan maaf Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid terkait anak buahnya yang terlibat judi online (judol) menjadi berita populer berikutnya.

Sementara itu, puluhan pengendara sepeda motor dan pengemudi mobil terjebak di belakang bus setelah masuk jalur Transjakarta di Halte Jembatan Gantung turut menarik perhatian dan banyak dibaca.

Ketiga berita di atas masuk ke dalam deretan berita populer Jabodetabek, berikut paparannya

Calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil berencana menyediakan alat gym di pinggir jalan, seperti di dekat halte-halte bus Transjakarta, jika terpilih menjadi gubernur Jakarta.

Hal ini ia sampaikan saat berkampanye di Gelanggang Remaja Johar Baru pada Sabtu (9/11/2024).

"Kita mau ada alat-alat gym yang disediakan di pinggir jalan. Jadi, sambil menunggu TransJakarta, bisa sekeringat dua keringat," ujar Ridwan Kamil dalam keterangan tertulis yang dikutip Selasa (12/11/2024).

Menurut Ridwan Kamil, kehadiran alat gym di tempat umum diharapkan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat Jakarta.

Ia juga berkomitmen untuk menambah fasilitas olahraga di Jakarta.

"Kami berharap warga Jakarta sehat. Kalau sehat, menjalani aktivitas juga enak. Maka, kami akan perbanyak fasilitas olahraga di Jakarta," tegas Ridwan Kamil.

Baca selengkapnya di sini.

Kemkomdigi seharusnya memiliki kewenangan untuk memblokir situs judi online (judol) yang beredar di internet.

Namun, sejumlah pegawai Komdigi justru menyalahgunakan wewenang tersebut untuk meraup keuntungan pribadi dengan melindungi situs-situs judol agar tidak diblokir.

Akibatnya, 10 pegawai Komdigi kini menjadi tersangka. Mereka diduga melindungi ribuan situs judol dari sebuah kantor satelit di Jakasetia, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Polisi telah menggeledah kantor satelit tersebut, kantor pusat Kementerian Komdigi, dan dua tempat penukaran uang pada Jumat (1/11/2024).

Salah satu tersangka menyebutkan bahwa seharusnya ada 5.000 situs judi online yang diblokir oleh Komdigi, namun 1.000 situs di antaranya malah dilindungi agar tidak terkena blokir.

Keterlibatan pegawai Komdigi dalam kasus judi online ini membuat Menteri Komdigi, Meutya Hafid, merasa sedih karena bawahannya melakukan tindakan yang dilarang negara.

Meutya juga mengakui bahwa birokrasi di Kemkomdigi masih memiliki banyak kekurangan yang perlu diperbaiki, baik dari segi sumber daya manusia maupun teknologi.

Baca selengkapnya di sini.

Setiap kali bus Transjakarta berhenti di Halte Jembatan Gantung, Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat, puluhan motor dan mobil terjebak, seperti yang terjadi pada Rabu (13/11/2024).

Pengamatan Kompas.com di lokasi antara pukul 08.30 hingga 09.50 WIB, banyak pengendara motor yang melintasi jalur Transjakarta dari arah Cengkareng menuju Grogol, meskipun lalu lintas di depan halte relatif lancar.

Namun, para pengendara motor tetap melaju dengan kecepatan tinggi di jalur Transjakarta.

Setiap lima menit sekali, ketika bus Transjakarta berhenti di halte, puluhan motor harus terhenti di belakangnya.

Bus tersebut biasanya hanya berhenti selama 1-2 menit untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.

Rihat Dermawan, seorang petugas PPSU yang bertugas di depan Halte Jembatan Gantung setiap hari, menyebutkan bahwa selalu ada pengendara yang nekat menerobos jalur busway.

“Kadang kalau enggak macet mereka juga lewat (jalur Transjakarta), padahal kan busnya berhenti, kadang sampai panjang banget (pengendara yang terjebak). Padahal, jalan di sini itu lancar,” ujar Rihat.

Antrean motor yang terjebak di belakang bus Transjakarta yang berhenti di halte ini bahkan bisa memanjang hingga 300 meter.

Baca selengkapnya di sini.

Sumber