[POPULER JABODETABEK] Kehidupan Gelap dan Pengap di Kolong Jembatan Pakin... | Pemprov Jakarta Akan Terapkan Retribusi Sampah, Banyak Masyarakat Belum Tahu Aturannya

[POPULER JABODETABEK] Kehidupan Gelap dan Pengap di Kolong Jembatan Pakin... | Pemprov Jakarta Akan Terapkan Retribusi Sampah, Banyak Masyarakat Belum Tahu Aturannya

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah berita di Jabodetabek menarik perhatian pembaca Kompas.com sepanjang Minggu (10/11/2024), salah satunya soal kehidupan gelap dan pengap di kolong jembatan, Pademangan, Jakarta Utara.

Kemudian, berita tentang sejumlah warga memadati kawasan Danau Sunter, Jakarta Utara, ketika calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, kampanye ini juga ramai dibaca pembaca.

Sementara itu, berita mengenai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta akan menerapkan retribusi sampah untuk warganya pada awal tahun 2025 turut menarik perhatian dan banyak dibaca.

Ketiga berita di atas masuk ke dalam deretan berita populer Jabodetabek, berikut paparannya

Kata "gelap" menggambarkan kondisi tempat tinggal puluhan warga yang hidup di kolong Jembatan Pakin, Pademangan, Jakarta Utara.

Sekitar 20 orang tinggal di area ini, terdiri dari lansia, dewasa, hingga anak-anak.

"Kurang lebih, bersama anak-anak ada sekitar 20 orang. Jumlah keluarganya mungkin sekitar 18 KK," kata Jumiati (49) saat ditemui di lokasi pada Jumat sore (8/11/2024).

Permukiman ini kerap tersembunyi dari pandangan karena berada tepat di kolong jembatan di Jalan Pakin.

Untuk memasuki area ini, setiap orang harus melewati tepi Kali Krukut yang berada persis di depan Museum Bahari.

Kali tersebut juga sebagai pembatas area Pademangan dengan Penjaringan, Jakarta Utara.

Terlihat pula akar-akar pohon berwarna coklat menggantung di area masuk permukiman warga.

Baca selengkapnya di sini.

Puluhan warga memenuhi kawasan Danau Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Minggu pagi (10/11/2024), saat Pramono Anung berkampanye.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Pramono tiba di lokasi pada pukul 08.00 WIB.

Ia tampak mengenakan kaus berwarna oranye dipadukan dengan celana hitam.

Pramono langsung naik ke panggung untuk menyampaikan sambutan.

Setelah itu, ia juga sempat menebar tiga ton ikan mas dan lele ke Danau Sunter agar warga bisa memancing secara gratis.

"Ini ada tiga ton ikan lele dan mas, mereka boleh mancing gratis untuk semua rakyat," ucap Kaselpi, salah seorang warga saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Minggu.

Puluhan warga pun berlomba-lomba membawa alat pancing sendiri dan berburu ikan di Danau Sunter.

Usai menebar ikan, Pramono juga menyempatkan diri untuk melihat berbagai tenda UMKM yang ada.

Baca selengkapnya di sini.

Pemprov Jakarta akan memberlakukan retribusi sampah bagi warganya mulai 1 Januari 2025.

Meskipun kebijakan ini hanya tinggal dua bulan lagi, banyak warga yang belum mengetahui rencana Pemprov Jakarta tersebut.

Salah satunya adalah Adit (34), warga Fatmawati, Jakarta Selatan, yang mengaku belum mendengar tentang aturan retribusi sampah ini.

Ia juga menjelaskan bahwa sampah dari rumahnya tidak dikelola melalui bank sampah, melainkan langsung diangkut menggunakan gerobak sampah menuju tempat pembuangan sementara (TPS).

“Kami bayar per bulan, sekitar Rp 40 ribuan. Langsung dibayarkan ke petugas yang mengambil sampah,” ujar Adit.

Adit menyampaikan bahwa ia kurang setuju dengan adanya penarikan retribusi. Menurutnya, pengelolaan sampah sebaiknya dilakukan dengan cara lain. Karena banyak masyarakat sudah menyisihkan uang untuk iuran sampah, penarikan retribusi ini akan menambah beban biaya.

Baca selengkapnya di sini.

Sumber