[POPULER JABODETABEK] Kisah Sandi Damkar Depok: 10 Tahun Hadapi Api, Kini Kariernya Padam | Buntut Komentar Tak Pantas di Akun X Fabrizio Romano, Admin Medsos KCIC Disanksi
JAKARTA, KOMPAS.com - Berita populer di kanal Megapolitan Kompas.com sepanjang Selasa (7/1/2025) adalah berita tentang kontrak kerja petugas pemadam kebakaran Depok, Sandi Butar Butar yang tak diperpanjang.
Berita populer berikutnya adalah berita soal tiba-tiba muncul isu pengeroyokan dalam kasus penembakan bos rental di rest area Tol Tangerang-Merak.
Sementara itu, berita tentang admin KCIC disanksi buntut komentar tak pantas di akun X Fabrizio Romano turut menjadi berita Populer Jabodetabek.
Berikut ini adalah paparan dari tiga berita populer Jabodetabek yang disebutkan di atas
Sandi Butar Butar, petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok yang telah mengabdi sejak 2015, resmi diberhentikan setelah kontraknya tidak diperpanjang.
Keputusan ini tertuang dalam Surat Keterangan Kerja Nomor 800/140/PKTT/PO.DAMKAR/I/2024 yang diterbitkan pada 2 Januari 2025.
Dalam surat itu disebutkan masa kerja Sandi berlaku sejak 10 November 2015 hingga 31 Desember 2024.
Pemberhentian ini dinilai mendadak oleh Sandi karena ia baru mengetahui informasi tersebut empat hari setelah surat keputusan terbit.
“Saya tidak tahu alasannya apa. Hampir 10 tahun pengabdian saya di Damkar,” ujar Sandi, Selasa (7/1/2025).
Keputusan ini juga memicu sorotan publik, mengingat hubungan Sandi dengan Dinas Damkar Depok diketahui kurang harmonis sejak 2021.
Baca selengkapnya di sini.
Kasus penembakan yang menewaskan Ilyas Abdurrahman (48), bos rental mobil, di Rest Area Km 45 Tol Merak-Tangerang, memasuki babak baru.
Tiga anggota TNI Angkatan Laut (AL) dilaporkan menjadi korban pengeroyokan sebelum insiden tersebut.
Ketiganya adalah Sertu AA, Sertu RH, dan KLK BA, dengan dua di antaranya merupakan anggota Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan satu dari KRI Bontang.
Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) TNI AL, Laksamana Madya (Laksdya) Denih Hendrata, dalam konferensi pers di Markas Koarmada RI, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025), mengungkapkan, pengeroyokan dilakukan oleh sekitar 15 orang tak dikenal.
“Mereka mengalami pengeroyokan oleh sekitar 15 orang tak dikenal di Rest Area Km 45 Tol Merak-Tangerang,” ujar Denih.
Penyelidikan atas insiden ini terus berlanjut untuk mengungkap keterkaitan pengeroyokan dengan kasus penembakan yang terjadi.
Baca selengkapnya di sini.
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), operator kereta cepat Whoosh, menyampaikan permohonan maaf atas cuitan tidak pantas yang sempat diposting di akun resmi mereka, @KeretaCepatID, di platform media sosial X (sebelumnya Twitter).
Tanggapan tersebut ditujukan pada unggahan jurnalis sepak bola Fabrizio Romano dan dinilai tidak sesuai.
General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, menjelaskan bahwa komentar tersebut telah dihapus, dan pihak yang bertanggung jawab akan diberi sanksi.
“Manajemen PT KCIC menyatakan permohonan maaf atas kelalaian admin pengelolaan media sosial. Saat ini komentar tersebut sudah dihapus dari akun resmi PT KCIC. Admin terkait akan diberikan sanksi sesuai aturan perusahaan,” ujar Eva kepada Kompas.com, Selasa (7/1/2025).
KCIC berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan pengelolaan media sosial guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Baca selengkapnya di sini.