[POPULER JABODETABEK] Pramono Anung-Rano Karno Umumkan Tim Transisi, Ini Susunannya | Petugas Kebersihan di Kelapa Gading Mengeluh Harus Bersihkan Kotoran Kucing Setiap Hari
JAKARTA, KOMPAS.com - Berita populer Jabodetabek pada Kamis (9/1/2025) dimulai dari Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung-Rano Karno mengumumkan tim transisi.
Kemudian, berita tentang duduk perkara perumahan di Kelapa Gading digeruduk usai pasang plang larang beri makan kucing menjadi berita populer berikutnya.
Sementara itu, berita tentang petugas kebersihan di perumahan Kelapa Gading mengeluh bersihkan korotan kucing setiap hari turut menarik perhatian publik.
Ketiga berita di atas masuk dalam jajaran berita populer Jabodetabek, berikut paparannya
Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung dan Rano Karno, secara resmi mengumumkan pembentukan tim transisi yang akan membantu mereka menjelang pelantikan.
Pengumuman ini dilakukan setelah keduanya dinyatakan sebagai gubernur dan wakil gubernur Jakarta terpilih periode 2024-2029 oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta, dalam acara di Ballroom Hotel Pullman, Jakarta Barat, Kamis (9/1/2025).
Pramono menjelaskan bahwa tim ini akan bertugas mempersiapkan proses peralihan pemerintahan sebelum keduanya resmi dilantik.
“Saya ingin menyampaikan kepada saudara-saudara sekalian bahwa akan dibentuk tim transisi pemerintahan. Tim ini bersifat menyiapkan, bukan mengambil keputusan. Fokusnya adalah mempersiapkan peralihan pemerintahan,” ujar Pramono kepada wartawan pada hari yang sama.
Tim transisi tersebut terdiri dari 16 orang, yang dipilih berdasarkan profesionalisme dan pengalaman kerja mereka, jelas Pramono.
Pramono menambahkan bahwa anggota tim ini adalah individu yang telah berkontribusi selama masa kampanye dan mendukungnya bersama Rano.
“Dengan adanya tim ini, saya dan Bang Dul dapat langsung bekerja efektif begitu pelantikan berlangsung. Nama-nama tersebut mencerminkan orang-orang yang selama ini mendukung kami dan bekerja secara profesional. Bahkan, beberapa nama saya ajak berdiskusi secara khusus untuk memastikan kemampuan mereka,” tutur Pramono.
Baca selengkapnya di sini.
Keputusan warga RW 08 untuk memasang plang bertuliskan larangan memberi makan kucing di Perumahan Gading Kirana, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Plang tersebut menarik perhatian publik setelah salah satu konten kreator, @doniherdaru, mengunggahnya di akun Instagram pribadinya.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, video yang memperlihatkan plang tersebut telah ditonton sekitar 1,1 juta kali dan menuai sekitar lima ribu komentar.
Komentar yang muncul beragam; sebagian mendukung pemasangan plang, sementara lainnya, khususnya pencinta kucing, menyatakan keberatan.
Pengurus RW 08 mengungkapkan sejumlah alasan di balik pemasangan plang yang terletak di Jalan Gading Kirana itu pada Minggu (5/1/2025).
“Ada latar belakangnya, ada komplain dari para warga,” ungkap Benjamin Frans, Wakil RW 08 Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara, saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (8/1/2025).
Menurut Benjamin, selama setahun terakhir, banyak pencinta binatang yang rutin memberi makan kucing liar di kawasan tersebut.
Meski awalnya tindakan ini diapresiasi sebagai bentuk kepedulian terhadap hewan, kebiasaan tersebut lambat laun menimbulkan masalah.
Sampah berupa wadah kertas bekas makanan sering ditinggalkan begitu saja di jalan, mencemari lingkungan.
Jika terkena hujan, sisa makanan itu mengundang lalat dan memperburuk kebersihan kawasan.
“Kasihan petugas kebersihan kita, karena habis kasih makan ditinggal gitu aja, itu bekasnya acak kadul,” ujar Benjamin.
Baca selengkapnya di sini.
Salah satu petugas kebersihan di Perumahan Gading Kirana, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, mengungkapkan keluhannya karena harus membersihkan kotoran kucing setiap hari.
"Cuma ingin menyampaikan saja, masalah kotoran kucing ini kan di mana-mana, dan saya setiap hari membersihkan dari ruko blok A, B, C, dan D," ujar Ayu, petugas kebersihan, saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Rabu (8/1/2025).
Ia menambahkan bahwa kotoran kucing sering ditemukan tidak hanya di luar, tetapi juga mencemari area dalam kompleks.
Ayu yang sudah dua tahun bekerja sebagai petugas kebersihan di perumahan tersebut mengaku, kondisi ini berbeda dibandingkan awal ia bekerja.
"Awalnya jarang ada kotoran kucing di Perumahan Gading Kirana," ungkapnya.
Namun, hampir setahun terakhir, populasi kucing meningkat akibat banyak pencinta kucing yang rutin memberi makan di kawasan Jalan Gading Kirana.
Kucing-kucing tersebut sering membuang kotoran di sepanjang jalan maupun area perumahan.
"Makin ke sini, kok semakin banyak kucingnya, dan makin sering saya bersihin," tutur Ayu.
Kondisi ini juga membuatnya kerap menerima keluhan dari warga. Oleh sebab itu, Ayu berharap agar aktivitas pemberian makan kucing bisa dipusatkan di satu tempat saja.
"Cuma di satu tempat, jangan ke mana-mana. Karena kadang di rumput suka ada, kita suka nyapu rumput kan suka nyepret, baunya jadi ke mana-mana," pungkasnya.
Baca selengkapnya di sini.