[POPULER JABODETABEK] Saat Pemprov DKI Ingin Hapus Rute Transjakarta Blok M-Kota Demi Pangkas Subsidi...| Warga Tak Setuju Transjakarta Koridor 2 Dihapus

[POPULER JABODETABEK] Saat Pemprov DKI Ingin Hapus Rute Transjakarta Blok M-Kota Demi Pangkas Subsidi...| Warga Tak Setuju Transjakarta Koridor 2 Dihapus

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang penghapusan rute Transjakarta Blok M-Kota demi memangkas subsidi ramai dibaca di kanal Megapolitan Kompas.com pada Minggu (22/8/2024).

Sementara itu, berita mengenai Partaiaksi begal ojek online (ojol) di Sunter digagalkan sopir ekspedisi juga banyak dibaca.

Kemudian, berita tentang warga tidak setuju untuk rute Transjakarta koridor 2 rute Blok M-Kota turut menarik perhatian dan banyak dibaca.

Berikut ini adalah paparan dari tiga berita populer Jabodetabek yang disebutkan di atas

Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta berencana menghentikan operasional rute Transjakarta Blok M-Kota pada tahun 2029. Rencana ini disampaikan oleh Kepala Dishub Provinsi Jakarta, Syafrin Liputo.

"Rute Blok M-Kota akan mengalami penyesuaian jalur atau rerouting setelah pembangunan MRT fase 2A selesai dan MRT sepenuhnya beroperasi hingga Kota," jelas Syafrin saat ditemui di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (21/12/2024).

Menurut Syafrin, pembangunan MRT fase 2A yang menghubungkan Bundaran HI hingga Kota dijadwalkan rampung pada tahun 2029. Pada waktu itu, rute Transjakarta Blok M-Kota tidak lagi dioperasikan.

Syafrin menjelaskan bahwa penghapusan rute ini dilakukan karena jalur Transjakarta Blok M-Kota tumpang tindih dengan jalur MRT Lebak Bulus-Kota.

Nantinya, armada Transjakarta yang semula melayani rute tersebut akan dialihkan ke rute lain untuk menghindari tumpang tindih dengan MRT.

Meskipun demikian, halte-halte Transjakarta di sepanjang rute Blok M-Kota akan tetap dipertahankan karena akan tetap berfungsi sebagai bagian dari sistem transportasi yang terintegrasi.

Baca selengkapnya di sini

Irwan Darmawan (41), seorang pengemudi ojek online (ojol), menjadi korban pembegalan di Jalan Gaya Motor Raya, Sunter, Jakarta Utara, pada Sabtu (21/12/2024).

Beruntung, aksi kejahatan tersebut berhasil digagalkan oleh pengemudi mobil ekspedisi yang kebetulan melintas.

Insiden itu terjadi sekitar pukul 02.20 WIB saat Irwan dalam perjalanan pulang ke rumahnya.

"Korban seorang pengemudi Gojek yang baru selesai mengantar pelanggan dan sedang menuju pulang melintasi Jalan Gaya Motor Raya," ujar Kanit Reskrim Polsek Koja, AKP Alex Chandra, saat dikonfirmasi pada Minggu (22/12/2024).

Ketika melintas, Irwan tiba-tiba dipepet oleh tiga pelaku yang membawa senjata tajam jenis parang.

Akibatnya, Irwan kehilangan kendali dan terjatuh dari sepeda motornya. "Korban terjatuh, dan sepeda motornya dibawa kabur oleh para pelaku," kata Alex.

Namun, kejadian itu diketahui oleh seorang pengemudi mobil boks ekspedisi yang kebetulan berada di lokasi.

Sopir langsung bertindak dengan menabrakkan kendaraannya ke arah pelaku, membuat mereka terjatuh dan akhirnya melarikan diri.

"Pelaku terjatuh setelah ditabrak oleh sopir mobil boks, lalu kabur meninggalkan lokasi," jelas Alex.

Baca selengkapnya di sini.

Dishub Provinsi Jakarta untuk menghapus Transjakarta koridor 2 yang melayani rute Pulogadung-Monas menuai penolakan dari masyarakat.

Paulus (39), warga Pulogadung, Jakarta Timur, yang bekerja di Senen, Jakarta Pusat, mengungkapkan bahwa koridor tersebut memiliki peran penting sebagai penghubung titik-titik strategis.

Menurutnya, banyak pekerja yang mengandalkan rute ini untuk berangkat dan pulang kerja.

"Kalau rute ini dihapus, itu bukan solusi yang baik. Ini satu-satunya jalur langsung ke Monas, dan kebanyakan orang yang menaiki koridor ini untuk bekerja atau keperluan lainnya," ujar Paulus saat ditemui di Terminal Pulogadung, Kamis (22/12/2024).

Paulus menambahkan bahwa Transjakarta koridor 2 sangat memudahkan perjalanannya ke kantor.

Dari Terminal Pulogadung, ia bisa langsung sampai ke tempat kerjanya tanpa perlu transit atau menggunakan transportasi lain.

Tak hanya pekerja kantoran, rute ini juga sering digunakan oleh warga yang ingin berwisata ke Monas dan sekitarnya.

"Di sini, mayoritas warga menggunakan transportasi ini setiap hari untuk bekerja dan juga untuk wisata ke Monas," tutup Paulus.

Baca selengkapnya di sini.

Sumber