[POPULER JABODETABEK] Warga Tangerang Kecewa Beli iPhone 16 di Malaysia | Minta Maaf Bawahannya Lindungi Situs Judol, Menteri Komdigi: Sedihnya Luar Biasa
JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah berita di kanal Megapolitan Kompas.com pada Selasa (12/11/2024) menarik perhatian banyak pembaca, salah satunya tentang warga Tangerang yang kecewa membeli iPhone 16 di Malaysia, tetapi tak bisa menyala.
Kemudian, artikel mengenai satu keluarga yang menjadi korban kecelakaan di Tol Cipularang usai mengantar anaknya pindah ke Bandung juga ramai dibaca.
Sementara itu, berita tentang permintaan maaf Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid, terkait anak buahnya yang terlibat melindungi situs judi online (judol), turut menarik perhatian dan banyak dibaca.
Ketiga berita di atas masuk ke dalam deretan berita populer Jabodetabek. Berikut paparannya
Seorang warga Tangerang, Nilawati Kusuma, mengaku kecewa setelah membeli iPhone 16 di Kuala Lumpur, Malaysia, yang ternyata tidak dapat digunakan di Indonesia.
Nilawati bercerita bahwa ia membeli iPhone tersebut di salah satu toko resmi di Kuala Lumpur pada 23 Oktober 2024.
Ia memilih iPhone 16 dengan kapasitas 512 GB warna Teal seharga 5.499 ringgit.
Setibanya di Indonesia pada hari yang sama, ia mendapati ponsel barunya tidak bisa menyala.
"Saya transfer data dari iPhone lama saya dan normal. Keesokan harinya, iPhone tersebut mengalami kejadian restart berkali-kali. Tidak dapat menyala," ujar Nilawati dalam keterangannya, Selasa (12/11/2024).
Nilawati menuturkan, ia sempat melakukan unboxing terlebih dahulu di toko tempat dia membeli sebelum ponselnya dibawa pulang.
"Tapi saya tidak melakukan transfer data dari iPhone lama saya karena memerlukan waktu yang cukup lama. Video unboxing bersama staf Apple Store TRX Kuala Lumpur," tuturnya.
Baca selengkapnya di sini.
Mawi (60) bersama istri, anak, dan cucunya menjadi korban kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92 setelah mengantar anaknya pindah rumah ke Bandung, Jawa Barat.
Selain Mawi, anggota keluarga yang turut menjadi korban adalah Erni (47), Firda (26), Supriyanto (31), Naya (6), dan Fahri (3). Mereka sekeluarga berangkat ke Bandung pada Sabtu (9/11/2024).
“Mereka habis dari Bandung, kebetulan anaknya bapak (Mawi) yang kedua pindahan di Cicalengka. Nah, mereka tuh dari hari Sabtu sudah menginap di sana,” kata anggota keluarga korban, Putri (31), saat ditemui di Curug, Bojongsari, Kota Depok, Selasa (12/11/2024).
Setelah menginap dua malam, mereka kembali pulang ke Depok, Senin (11/11/2024).
“Dan kebetulan pulangnya Senin sekitaran habis zuhur gitu baru pulang. Ternyata di jam 15.00 WIB mereka mengalami kecelakaan,” ungkap Putri.
Baca selengkapnya di sini.
Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid, menyampaikan permintaan maaf atas keterlibatan pegawai Komdigi dalam kasus judi online (judol).
Permintaan maaf tersebut disampaikan Meutya dalam kunjungan kerja yang membahas pencegahan dan penanganan judol di Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (12/11/2024).
"Saya juga minta maaf Bapak, Ibu, bahwa dari kantor kami kemudian ada yang terlibat. Sedihnya luar biasa. Karena saya seperti ibunya dari kantor itu," ujar Meutya di hadapan masyarakat.
Sebagai bagian dari upaya memberantas judol, Meutya menjelaskan bahwa Kemkomdigi terus berupaya menghapus akses dan konten judol dari ruang digital.
Namun, ia mengakui bahwa langkah ini belum cukup untuk mencegah penyebaran judol.
Ia menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam pemberantasan judi online dan mengajak para ibu rumah tangga untuk memantau potensi judol di lingkungan keluarga.
"Makanya saya minta ibu-ibu, alat saja itu secanggih apa pun, sebersih apa pun alat pengawasan tidak akan cukup, karena kami enggak bisa menjangkau rumah-rumah tangga," tuturnya.
Baca selengkapnya di sini.