[POPULER NASIONAL] Brigjen Pol Yusri Yunus Meninggal | Profil Satryo Soemantri, Mendikti yang Didemo Pegawai

[POPULER NASIONAL] Brigjen Pol Yusri Yunus Meninggal | Profil Satryo Soemantri, Mendikti yang Didemo Pegawai

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita duka datang dari institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Salah satu perwira tinggi (Pati) Mabes Polri, Brigjen Pol Yusri Yunus meninggal dunia pada Minggu (20/1/2025).

Kabar meninggalnya Yusri dikonfirmasi oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko.

Yusri merupakan Direktur Registrasi dan Identifikasi (Dirregident) Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri.

"Inalillahi wainna ilaihi rojiun. Turut berduka cita atas wafatnya Brigjen Pol Yusri Yunus," kata Trunoyudo saat dikonfirmasi, Minggu malam.

Namun, Trunoyudo belum menjelaskan informasi lebih lanjut terkait meninggalnya Yusri saat itu.

Kakak almarhum, Yusran Yunus mengungkapkan, Yusri ternyata tengah bertarung melawan penyakit kanker paru yang dideritanya sejak Juli 2024.

Selama melawan penyakitnya itu, Yusri disebut sering melakukan perjalanan ke Singapura untuk mendapatkan perawatan medis.

"Beliau kanker stadium empat. Kemarin berobat di Singapura. Ya sudah kehendak Allah, makanya dibawa pulang ke RSCM atas permintaan beliau, ibu saya, dan kami sekeluarga," kata Yusran Yunus, saat ditemui di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2025).

Yusran mengatakan, kesehatan Yusri tadinya sempat membaik pada Oktober 2024. Namun, Tuhan berkehendak lain.

Jenazah Yusri Yunus sendiri telah dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Senin.

Seratusan orang hadir dalam upacara pemakaman eks Direktur Registrasi dan Identifikasi (Dirregident) Korlantas Polri itu.

Sebagian besar dari mereka mengenakan pakaian kepolisian. Sebagian lainnya, mengenakan baju sipil berwarna hitam atau putih.

Sementara itu, upacara pemakaman diawali dengan penghormatan dari Kepolisian.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.

Berita populer selanjutnya datang dari Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro yang ramai diperbincangkan karena terjadi aksi unjuk rasa oleh pegawai Kemendikti Saintek di depan kantornya di Jalan Jenderal Sudirman, Senin (20/1/2025).

Mereka melakukan aksi unjuk rasa karena merasa diperlakukan tidak adil oleh Menteri Satryo.

Dengan pakaian serba hitam, para pegawai Kemendikti Saintek berkumpul membawa spanduk protes bahwa mereka bukan pegawai pribadi Satryo dan istri, Silvia Ratnawati Brodjonegoro.

Mereka juga mengirim karangan sebagai bentuk perlawanan terhadap tindakan sewenang-wenang yang diduga dilakukan Satryo.

Sebagaimana diketahui, Satryo dilantik oleh Presiden Prabowo pada Senin (21/10/2024).

Dia pun menggawangi Kemendikti Saintek didampingi dua wakil menteri lainnya yakni Fauzan dan Stella Christie.

Satryo adalah peraih gelar Ph.D. Teknik Mesin dari University of California di Amerika Serikat.

Sebelum menjadi menteri, dia adalah dosen dan ketua jurusan teknik Mesin, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada1992.

Kemudian, menjabat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) periode 1999–2007. Serta, dosen tamu bidang Teknik Mesin di Toyohashi University of Technology, Jepang, dan ITB.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.

Sumber