[POPULER NASIONAL] Dirresnarkoba Polda Metro Jaya Dipecat Terkait Pemerasan Penonton DWP | Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi dalam Waktu Dekat
JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang komite kode etik dan profesi Polri (KEPP) memutuskan memecat Direktur Reserse Narkoba (Dirresnarkoba) Polda Metro Jaya, Kombes Donald Simanjuntak, terkait kasus dugaan pemerasan terhadap sejumlah warga asing yang menyaksikan konser musik elektronik Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024.
Sanksi itu disampaikan pada sidang KEPP pada Selasa (31/12/2024) lalu.
Donald dilaporkan mengajukan banding terhadap putusan itu.
Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan menyampaikan terdapat potensi bencana hidrometeorologi dalam 2 hari mendatang.
Direktur Reserse Narkoba (Dirresnarkoba) Polda Metro Jaya Kombes Donald Simanjuntak dipecat atas dugaan kasus pemerasan penonton konser Djakarta Warehouse Project (DWP).
Sanksi pemecatan itu berdasarkan hasil sidang pelanggaran kode etik dan profesi polri (KEPP) yang dijalaninya pada Selasa (31/12/2024).
“Sidang etik yang diselenggarkan kemarin dilaksanakan sejak jam 11.00 WIB siang pada tanggal 31 Desember, berakhir hampir jam 04.00 WIB pagi tadi, 1 Januari 2025, dengan putusan sidang PTDH untuk Direktur Narkoba,” ujar Komisioner Kompolnas M Choirul Anam saat dikonfirmasi, Rabu (1/1/2025).
Selain Donald, satu polisi lain berpangkat perwira menengah (Pamen) dengan jabatan kepala unit (Kanit) juga disanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PDTH).
Sementara seorang Pamen dengan Jabatan Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) belum dijatuhkan sanksi karena sidang KEPP diskors.
Namun, Anam belum menjelaskan secara detail nama dua anggota polisi tersebut maupun satuan atau tempatnya bertugas.
“Kanitnya juga di PTDH, untuk Kasudit belum ada putusan karena diskores dan akan dilanjutkan pada hari Kamis 2 Januari 2024 besok,” kata Anam.
Donald dan seorang Kasubdit yang dipecat itu langsung menyatakan mengajukan banding.
“Kedua orang tersebut yang di PTDH mengajukan banding,” imbuh Anam.
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam) Budi Gunawan mengingatkan adanya potensi ancaman bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi dalam dua hari ke depan.
Hal itu disampaikan Budi usai menggelar rapat monitoring perayaan malam Tahun Baru 2025 bersama kementerian dan lembaga terkait di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (31/12/2024).
"Dari pertemuan tersebut atau pengecekan tersebut melalui sarana video conference, sekaligus kami mengingatkan beberapa hal yang terkait dengan potensi ancaman bencana hidrometeorologi yang dimungkinkan masih terjadi dalam 2-3 hari ke depan," kata Budi, Selasa malam.
Budi menjelaskan, saat ini terjadi peningkatan curah hujan sebesar 20 persen di berbagai wilayah di Indonesia.
Oleh sebab itu, akan ada potensi bencana banjir, tanah longsor, hingga ketinggian ombak di pesisir pantai.
Rapat ini juga membahas antisipasi pengamanan arus balik libur Natal dan Tahun Baru yang kemungkinan terjadi pada 1-2 Januari 2025.
"Dari berbagai hal hasil pengecekan, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh aparat, baik aparat Polri maupun TNI, telah siap dan sangat siap untuk mengamankan jalannya perayaan malam Tahun Baru," kata Budi.