Potensi Cuaca Ekstrem, Pemprov Jakarta Kembali Modifikasi Cuaca Mulai Besok
Pemerintah Provinsi Jakarta bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan melakukan rekayasa cuaca tahap 2 dalam tiga hari ke depan. Rekayasa cuaca itu dilakukan karena adanya potensi cuaca ekstrem di pertengahan bulan ini.
"Perkiraan cuaca dari BMKG, masih pergerakan cuaca yang ekstrem kurang lebih pada pertengahan Desember. Kami kemarin sudah merapatkan, bahwa kita akan lakukan kembali modifikasi cuaca pada tanggal 12, 13, 14, ini untuk yang tahap kedua," kata Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi di Kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2024).
Dia berharap pesawat terbang juga lebih efektif dalam penerbangannya pada malam hari.
"Mudah-mudahan dengan lebih baik lagi. Kemarin kan diharapkan, misalnya pada waktu tahun pertama, pesawatnya itu hanya terbang siang, karena memang kondisinya seperti itu. Mudah-mudahan yang tahap kedua akan memungkinkan terbang malam sehingga bisa lebih efektif," ungkapnya.
Sementara itu, rekayasa cuaca, yang dibiayai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, itu mencapai Rp 4 miliar. Meski begitu, dia menjelaskan pihaknya juga berjaga-jaga untuk menggunakan biaya tak terduga (BTT) jika anggaran BPBD belum tersedia.
"Kami akan mencoba juga untuk yang berikutnya. Sepanjang masih bisa ditangani oleh anggaran BPBD, pakai anggaran rutin BPBD. Tapi, kalau anggaran BPBD habis, kami akan menggunakan formula dengan anggaran BTT," ungkapnya.
"Biaya tak terduga, seperti yang saya sampaikan sebelumnya, kalau saya gunakan BTT, berarti saya harus mengeluarkan kondisi status tanggal darurat. Itu seperti itu," imbuhnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta telah melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) dengan menyebarkan 3,2 ton garam untuk meminimalkan dampak dari potensi hujan ekstrem. OMC ini berlangsung selama tiga hari dari 7-9 Desember 2024.
"Pada hari kedua pelaksanaan OMC, penyemaian awan dilakukan sebanyak empat kali sepanjang hari Minggu kemarin, dengan total 3.200 kilogram bahan semai berbasis garam (NaCl)," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kebencanaan BPBD Provinsi Jakarta Mohamad Yohan dalam keterangannya, Senin (9/12).
Yohan mengatakan OMC dapat mengurangi intensitas curah hujan di Jakarta dan mempercepat proses pengendapan di wilayah udara luar Jakarta.
"OMC dapat mendistribusikan curah hujan secara merata sehingga dampak dari potensi hujan ekstrem juga bisa diminimalkan," ujarnya.
Lihat Video BMKG Minta Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem 6-8 Desember
[Gambas Video 20detik]