Potret Pesawat NC212i Buatan PT DI, Jagoan Landasan Pendek
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Dirgantara Indonesia (PT DI) kembali mengirimkan unit ke-6 pesawat NC212i untuk TNI Angkatan Udara (AU) pada hari ini, Senin (28/10/2024).
Pesawat buatan anak bangsa ini diklaim laris di pasaran nasional maupun internasional.
"NC212i merupakan salah satu pesawat yang paling dicari di pasaran berkat desainnya yang multi fungsi, hemat biaya operasional, dan capability-nya dalam lepas landas serta mendarat di landasan pendek," kata Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan SDM PT DI, Megy Sismandany, dalam keterangannya, Senin.
Megy mengatakan bahwa PT DI telah memproduksi sebanyak 124 unit pesawat NC212 series.
Menurutnya, semua pesawat tersebut tidak hanya dioperasikan oleh pelanggan di Indonesia, melainkan juga dari beberapa negara di dunia.
"Keberhasilan PT DI dalam mengekspor pesawat ini ke berbagai negara adalah bukti nyata bahwa produk dalam negeri mampu bersaing di pasar global," ujar Megy.
Selain itu, ia menegaskan bahwa penyerahan pesawat NC212i yang ke-6 ini merupakan salah satu bentuk kontribusi PT DI dalam mendukung pemerintah untuk meningkatkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri.
Lantas seperti apa spesifikasi dan kelebihan pesawat NC212i buatan PT DI?
Dalam keterangan PT DI, NC212i sudah dilengkapi dengan baling-baling baru buatan MT Propeller, Jerman, yakni MTV-27 yang telah disertifikasi oleh European Aviation Safety Agency (EASA).
“Untuk kelebihan dari MT Propeller yang dirasakan sekarang suara atau kebisingan lebih rendah, kemudian pada saat melaksanakan single engine di atas, untuk start nya tidak ada hentakan,” jelas pilot in command ferry atau pilot pengirim, Mayor Pnb Syamsu Alam, dalam keterangan PT DI.
Menurut Mayor Syamsu, baling-baling MTV-27 sepadan dengan mesin terpasang, yaitu Honeywell TPE331, yang memberikan kinerja optimal dengan tingkat kebisingan dan getaran yang rendah selama operasi.
Ia pun berharap, ke depannya akan lebih banyak pesawat buatan PT DI yang diserahkan, tentunya dengan kemampuan yang semakin baik.
“Semoga ini menjadi sebuah momentum, sehingga kedepan kita bisa kembali mengambil atau men-delivery pesawat-pesawat PTDI yang baru dengan situasi yang semakin baik," ungkap Mayor Syamsu.
"Tentunya pesawat yang terbaru ini akan menjadi salah satu kekuatan sebagai Alutsista di Skadron 4. Dari 9 pesawat (dipesan), telah ter-delivery 6 pesawat atau sekitar 60 persen, kami harapkan dalam waktu dekat bisa jadi 100 persen,” tambahnya.
Sebagai informasi, sebelumnya PT DI telah mengirimkan lima unit pesawat NC212i untuk TNI AU secara bertahap.
Pada 2021, sebanyak dua unit pesawat dikirimkan, kemudian berlanjut pada 2022 yaitu satu unit dan 2023 sebanyak dua unit.
Menurut rencana, pesawat ke-7 akan dikirim pada Februari 2025.