Prabowo Ajak Puluhan Investor Jepang Ikut Bangun Great Giant Sea Wall
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto mengajak puluhan pengusaha Jepang yang tergabung dalam Japan Indonesia Association (Japinda) untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan tanggul laut raksasa atau great giant sea wall di pesisir pulau Jawa.
Pasalnya, para pengusaha Jepang ini juga bergerak di bidang konstruksi, sehingga partisipasinya diharapkan oleh Prabowo.
"Bapak Presiden juga mengajak perusahaan-perusahaan Jepang itu untuk berpartisipasi, di antaranya dengan Great Giant Sea Wall. Yang di mana dalam Great Giant Sea Wall itu 40 km di atas Jakarta, dan sampai 600 km," ujar Rosan usai pertemuan di Istana, Jakarta, Kamis (5/12/2024).
"Itu juga diharapkan partisipasi dari perusahaan-perusahaan Jepang ini, karena mereka juga perusahaan konstruksinya juga kita harapkan untuk berpartisipasi. Nah itu juga yang disampaikan oleh Bapak Presiden," sambungnya.
Selain itu, kata Rosan, Prabowo mengapresiasi perusahaan besar dari Jepang yang berinvestasi cukup lama di Indonesia.
Dia menyebut para pengusaha Jepang ini turut membeberkan rencana investasi yang akan mereka lakukan di Indonesia.
"Di antaranya tidak hanya dari investasi, mereka sampaikan juga mereka melakukan program irigasi dan juga menyampaikan peatland 100 ribu hektare, manajemen yang mereka jaga selama ini, dan mereka ingin kembangkan juga, dan juga program-program lainnya," jelas Rosan.
"Di antaranya juga disampaikan program dari Inpex, dari Masela, yang harapannya juga ingin segera berjalan, direncanakan pada tahun depan sudah mulai berjalan, tadi sampaikan. Dan diharapkan selesai pada tahun ya pokoknya beberapa tahun ke depannya," lanjutnya.
Sementara itu, Rosan mengungkapkan Prabowo akan kembali bertemu dengan delegasi Jepang lainnya dari Japan Jakarta Club pada Jumat (6/12/2024) besok.
Dia menekankan ada banyak masukan positif dari pertemuan dengan Japinda tadi.
"Karena tadi pembicaraannya sangat-sangat produktif, dan juga ada beberapa masukan lainnya," imbuh Rosan.