Prabowo Disebut Dapat Update Rutin Program Makan Bergizi Gratis
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto disebut selalu mendapatkan informasi rutin terkait pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG), meski belum melakukan kunjungan langsung usai dirilis Senin kemarin, (6/1/2025).
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan/PCO Hasan Nasbi menuturkan, informasi itu disampaikan oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana.
"Presiden mendapatkan laporan rutin dari Kepala BGN, Prof Dadan Hindayana. Jadi beliau selalu dapat update," kata Hasan saat dikonfirmasi, Selasa (7/1/2025).
Kendati begitu, Prabowo bakal melakukan kunjungan langsung atau sidak secara mendadak (sidak) untuk melihat kondisi yang lebih natural.
Di sisi lain, Hasan tidak menjelaskan alasan Presiden Prabowo maupun Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka belum meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG dan titik-titik sekolah yang mulai diberlakukan makan siang gratis.
"Kan presiden rencananya sidak. Jadi tunggu saja kapan beliau mau meninjau langsung, ya," ucapnya.
Sebelumnya, Hasan juga menuturkan, jadwal sidak Presiden Prabowo belum ditentukan.
"Kalau jadwalnya belum (fix), titik mana dan jadwalnya belum. Tapi beliau hanya menyampaikan pesan, beliau nanti akan sidak saja," tutur Hasan.
Sebagai informasi, pemerintah memulai program makan bergizi gratis pada 6 Januari 2025.
Pemerintah telah menyiapkan anggaran Rp 71 triliun untuk program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta pada akhir November 2024 lalu, Prabowo mengungkapkan, program makan bergizi gratis merupakan salah satu program yang bertujuan untuk menambah kesejahteraan rakyat, termasuk para buruh.
Anggaran yang ditetapkan untuk program makan bergizi gratis turun dari Rp 15.000 menjadi Rp 10.000 per porsi.
Sejatinya kata Prabowo, pihaknya ingin menganggarkan Rp 15.000 per porsi untuk makan bergizi gratis. Hanya saja, berdasarkan perhitungan pemerintah, anggaran Rp 10.000 per porsi dinilai sudah cukup.
"Kita ingin Rp 15.000 (per porsi), tapi kondisi anggaran mungkin Rp 10.000 kita hitung untuk daerah-daerah itu cukup, cukup bermutu dan bergizi," tandas Prabowo dalam konferensi pers di Istana, 29 November 2024.