Prabowo Disebut Kedepankan Kemanusiaan dengan Pindahkan Warga Gaza yang Terluka ke Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana menilai rencana Presiden Prabowo Subianto yang ingin mengevakuasi warga Gaza yang terluka ke Indonesia adalah bentuk kemanusiaan.
"Pertama adalah mungkin Presiden mau mengedepankan masalah kemanusiaan," ujar Hikmahanto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/4/2025).
Hikmahanto menjelaskan, saat ini rumah sakit darurat di Gaza, Palestina mungkin memiliki fasilitas yang sangat terbatas.
Selain itu, warga Gaza yang terluka juga berpotensi mendapat serangan balasan yang dilakukan Israel.
"Mungkin dugaan saya, mereka yang sakitnya cukup serius dan penanganannya butuh waktu yang lama dalam kondisi yang kondusif Itu yang akan dibawa ke Indonesia," imbuh dia.
Dia juga menjelaskan, syarat evakuasi sudah diucapkan Prabowo yakni untuk sementara, dan bukan dalam rangka memenuhi keinginan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump agar semua warga Gaza harus dipindahkan ke Indonesia.
Namun yang menjadi kendala yang akan dihadapi adalah bagaimana mengangkut pasien warga Gaza? Apakah akan menggunakan jalur Rafah yang berada di Mesir.
"Kalau misalnya masuk di Gaza itu agak bahaya juga gitu kan, karena pertama Israel nggak mau tahu, (Indonesia) bisa saja diserang." imbuh dia.
Sebab itu, langkah Prabowo untuk berkonsultasi dengan negara-negara Islam lainnya terkait kebijakan evakuasi ini dinilai penting untuk proses evakuasi ke depan.
Hikmahanto juga berharap agar gencatan senjata bisa dilakukan agar proses evakuasi bisa berjalan dengan lancar.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan Indonesia siap mengevakuasi warga Gaza, Palestina, yang terluka akibat serangan brutal di wilayah tersebut.
Mereka akan dibawa ke Indonesia untuk mendapatkan perawatan medis. Ia akan mengutus Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono untuk mengonsultasikan hal ini dengan pemerintah Palestina dan negara-negara Timur Tengah.
"Kami juga siap menerima korban-korban yang luka-luka, dan nanti segera kirim Menlu untuk diskusi dengan pemerintah Palestina, dengan pihak daerah tersebut bagaimana pelaksanaannya untuk kami siap evakuasi mereka yang luka-luka," kata Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (9/4/2025).
Kepala Negara menyatakan, siapa pun warga Palestina yang terluka boleh mendapatkan pengobatan di Indonesia. Termasuk, anak-anak yatim piatu dan warga yang terkena trauma akibat penyerangan.
Dia bilang, jika rencana ini disetujui, Indonesia akan mengirim pesawat untuk menjemput warga Palestina yang perlu dievakuasi.
"Kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk angkut mereka. Kita perkirakan mungkin jumlahnya 1.000 untuk gelombang pertama," ucap Prabowo.
Namun lanjutnya, ada syarat yang harus dipenuhi. Pertama, semua pihak harus menyetujui rencana evakuasi.
Kedua, evakuasi bersifat sementara. Setelah kembali pulih dan situasi Gaza kondusif, warga Palestina akan kembali ke wilayah asalnya.
"Mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali. Dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah asal mereka. Saya kira itu sikap pemerintah Indonesia," beber Prabowo.