Prabowo Hapus Utang Macet UMKM, Pimpinan MPR: Terobosan Besar
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua MPR RI Fraksi PAN Eddy Soeparno menilai bahwa kebijakan penghapusan utang macet UMKM di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, dan kelautan yang diteken Presiden Prabowo Subianto kemarin sebagai terobosan tersendiri.
"Ini terobosan besar yang secara signifikan menolong petani, nelayan, dan UMKM yang selama ini terjerat dalam lingkaran utang," ujar Eddy dalam keterangannya kepada Kompas.com, Rabu (6/11/2024).
"Sebagai pimpinan MPR RI saya mendukung kebijakan ini sekaligus siap menjadi bagian dalam upaya membantu petani, UMKM, dan nelayan untuk lebih sejahtera," kata dia.
Eddy beranggapan bahwa kebijakan ini selaras dengan keinginan Prabowo mewujudkan ketahanan pangan. Adapun isu tersebut dilontarkan Prabowo usai dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober lalu di hadapan pimpinan dan anggota MPR RI.
Menurut Eddy, kebijakan ini juga akan memberi dampak signifikan dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan yang menjadi salah satu visi utama dalam Asta Cita.
Ia menengarai bahwa para pelaku UMKM di bidang-bidang tadi akan lebih terdorong untuk berproduksi dengan adanya penghapusan kredit macet itu.
"Selama ini utang menjadi beban dan mempengaruhi produktivitas petani," kata Eddy.
Di sisi lain, ia berharap agar petani dan nelayan serta pelaku UMKM secara umum tidak hanya dihapus kredit macetnya, tetapi juga diberikan literasi keuangan agar bisa mengelola modal dan usaha lebih baik.
Sebagai informasi, kebijakan baru dari Prabowo ini dituangkan di dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 di Istana Kepresidenan, Selasa (5/11/2024).
Prabowo menuturkan, kebijakan ini mempertimbangkan saran dan aspirasi banyak pihak terutama dari kelompok-kelompok tani dan nelayan seluruh Indonesia.
Ia berharap, penghapusan utang macet dapat membantu para petani, nelayan, hingga UMKM lain dalam meneruskan usaha-usahanya.
"Dengan ini pemerintah berharap dapat membantu saudara-saudara kita para produsen yang bekerja di bidang pertanian, UMKM, dan nelayan yang merupakan produsen pangan yang sangat penting, mereka dapat meneruskan usaha-usaha mereka," ucap Prabowo.
Ia pun berharap, para petani dan nelayan itu dapat lebih berdaya guna. Hal-hal teknis terkait persyaratan yang dipenuhi untuk program ini akan ditindaklanjuti kementerian maupun lembaga terkait.
"Dan kita tentunya berdoa bahwa seluruh petani, nelayan, UMKM di seluruh Indonesia dapat bekerja dengan ketenangan, dengan semangat, dan dengan keyakinan bahwa rakyat Indonesia menghormati dan menghargai para produsen pangan yang sangat penting bagi kehidupan bangsa dan negara," jelas Prabowo.