Prabowo Ingin Menteri hingga Eselon I Pakai Mobil Dinas Maung, Pindad: Kita Harus Sanggup
JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose memastikan pihaknya sanggup jika diminta memproduksi mobil dinas "Maung" untuk digunakan para menteri, wakil menteri dan pejabat eselon I.
Menurutnya, hal itu harus dilakukan jika memang sudah instruksi Presiden Prabowo Subianto.
"Kalau sudah instruksi Presiden, kita harus sanggup. Karena pasti fasilitas, infrastruktur dukungan pasti akan disiapkan," kata Abraham kepada wartawan, Senin (28/10/2024).
Abraham menegaskan bahwa sejauh ini Pindad sudah memproduksi Maung.
Salah satu produksi Pindad, yakni MV3 Garuda Limousine juga telah digunakan Presiden Prabowo usai dilantik dari Gedung MPR/DPR ke Istana Negara, Jakarta, 20 Oktober lalu.
"Secara prinsip memang Pindad sudah memulai dan hasilnya sudah ada dan digunakan," terang Abraham.
Di sisi lain, Abraham berpandangan bahwa penggunaan Maung untuk mobil dinas menteri, wakil menteri dan pejabat eselon I merupakan komitmen Presiden Prabowo mendukung industri kendaraan dalam negeri.
"Ini merupakan komitmen yang kuat dari Bapak Presiden kita untuk penggunaan produksi dalam negeri. Dan kita punya industri otomotif sendiri yang mandiri," ujar Abraham.
Terakhir, PT Pindad kini menunggu tindak lanjut dari kementerian terkait pengadaan Maung untuk mobil dinas tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu menyatakan bahwa mulai minggu depan para menteri, wakil menteri dan pejabat eselon I akan menggunakan mobil dinas Maung yang diproduksi oleh Pindad.
Anggito menuturkan bahwa penggunaan mobil dinas Maung bagi para menteri, wakil menteri dan pejabat eselon I merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
"Minggu depan saya akan pakai mobil Maung itu, mobil Pindad. Karena Pak Prabowo sudah bilang, minggu depan tidak ada lagi barang impor untuk mobil eselon I dan menteri," ujar Anggito, di Universitas Gadjah Mada (UGM), pada Senin.
Saat ini, Anggito masih menggunakan mobil dinas keluaran pabrikan Toyota, yaitu Alphard.
"Saya juga enggak euforia, bapak, ibu, sekalian. Saya pakai Alphard kok sekarang, tapi biasa saja. Enggak usah ‘woh hebat’, itu milik negara," ujar dia.
Anggito juga menambahkan bahwa 70 persen komponen mobil Maung adalah produk dalam negeri.
"Nanti kalau mau lihat Maung, kemarin Profesor Sigit dari ITB, Direktur Utama Pindad, menyampaikan bahwa dia merancang mobil Indonesia, 70 persen itu produk dalam negeri," katanya.