Prabowo Sempat Aneh Bahlil Menteri Investasi Jokowi: Saya Tanya Lulusan Mana
Presiden Prabowo Subianto mengaku sempat merasa aneh saat Presiden ke-7 Joko Widodo memilih Bahlil Lahadalia menjadi Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Kabinet Indonesia Maju. Prabowo bahkan sempat bertanya asal kampus Bahlil.
Pengakuan itu disampaikan oleh Prabowo Subianto saat memberikan sambutan di perayaan HUT ke-60 Partai Golkar di Sentul, Bogor, Kamis (12/12/2024) malam. Prabowo mengaku terkesan oleh Bahlil meskipun belum lama mengenalnya.
"Walaupun kenalnya belum lama, tapi saya harus akui saya terkesan sama saudara Bahlil, terkesan, benar. Beliau saya lihat gerak-geriknya, pemikirannya, ucapan-ucapannya, pandangan-pandangannya cukup meyakinkan. Benar, serius ini, serius," kata Prabowo dalam sambutannya.
Prabowo kemudian menceritakan momen dirinya merasa aneh karena Bahlil ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Menteri Investasi. Padahal, kata dia, biasanya seorang Menteri Investasi almamaternya kampus besar di dunia, seperti Harvard dan Oxford.
"Waktu saya gabung dengan Pak Jokowi di Kabinet Indonesia Maju, saya agak aneh juga beliau dipilih jadi Menteri Investasi. Biasanya, Menteri Investasi itu lulusan universitas di Amerika, iya kan? Harvard University atau Stanford atau Brooklyn. Kalau nggak Amerika, minimal Inggris-lah. Oxford University, Cambridge University, atau Sorbonne," ucapnya.
"Aneh ini, kenapa Pak Jokowi milih Pak Bahlil menteri investasi, apalagi beliau dari Papua kan? Biasanya jabatannya Menteri Pembangunan Desa Tertinggal, gitu-gitu, tapi beliau pilih menteri investasi," tambahnya.
Prabowo kemudian mencoba bertanya kepada Bahlil soal almamater kampusnya. Ia juga berkelakar apakah Bahlil fasih berbahasa Inggris untuk berbicara dengan calon investor.
"Waktu saya ketemu saya tanya, Pak Bahlil, Anda, pelan-pelan saya nanyanya, nggak enak, takut tersinggung, Pak Bahlil, Anda lulus dari universitas mana? Pak universitas saya nggak ada di Google, katanya. Abis itu, Anda kalau ketemu investor-investor asing gimana? Saya nggak mau nanya, Anda Bahasa Inggrisnya bagus enggak," ucap Prabowo yang disambut gelak tawa.
Menjawab pertanyaan Prabowo, Bahlil menyebut bahasa tak menjadi masalah. Bahlil, kata Prabowo, kemudian membandingkan kemampuan berbahasa Inggris dengan investor maupun pejabat negara lain. Saat itulah Prabowo menilai sosok Bahlil sebagai orang yang cerdas.
"Dia bilang ke saya, Pak nggak ada masalahlah itu. Pengusaha pejabat Korea juga nggak bisa bahasa Inggris, dari Jepang juga nggak bisa bahasa Inggris. Jadi saya punya 4 penerjemah, satu bahasa Inggris, bahasa Jepang, bahasa Korea, bahasa Jerman ke mana-mana penerjemahnya 4, pinter juga orang ini," ucap Prabowo.
Prabowo menilai sosok Bahlil sebagai menteri yang sukses. Prabowo memandang seorang ketua umum partai tak sekadar pintar berpolitik, tetapi juga harus memahami kenegaraan hingga ekonomi.
"Selain beliau menteri sukses, terus terang saja sukses sebagai menteri dan selain sukses beliau juga ternyata operasinya luar biasa. Lho, seorang pemimpin politik harus demikian, mengerti masalah politik, mengerti ekonomi, mengerti kenegaraan, mengerti operasi, kalau nggak, nggak bisa jadi pemimpin politik dan ternyata penilaian saya benar, beliau terpilih sebagai Ketum Golkar," imbuhnya.
Simak juga video Prabowo-Gibran Hadiri HUT Partai Golkar di Sentul
[Gambas Video 20detik]