Pramono Anung Sebut Pilkada Jakarta 2024 Paling Rendah Tensi Politiknya
JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung menilai, Pilkada Jakarta 2024 ini paling rendah tensi politiknya.
Hal itu, Pramono ungkapkan saat ditanya tanggapan tentang tim Ridwan Kamil-Suswono yang tak jadi mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) soal perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilkada Jakarta 2024.
"Pemilihan gubernur di Jakarta kali ini adalah pemilihan yang tingkat tensi politiknya itu paling rendah, tensi politiknya," ujar Pramono saat diwawancarai di lokasi kebakaran Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024).
Oleh sebab itu, Pramono bersyukur Pilkada Jakarta 2024 bisa berlangsung secara aman dan damai.
Kelancaran Pilkada Jakarta tahun ini salah satunya disebabkan karena Pramono menerapkan prinsip politik yang riang gembira.
"Politik kami, saya juga yang lainnya, politik yang gembira itu bisa terwujud dalam waktu ketika pelaksanaan kampanye, sosialisasi, sampai dengan penyoblosan, bahkan sampai perhitungan," tambah Pramono.
Damainya kontestasi Pilkada Jakarta 2024, seharusnya bisa jadi contoh daerah lain yang ada di Indonesia.
Diberitakan sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta menetapkan pasangan calon (paslon) nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno menang satu putaran pada Pilkada Jakarta 2024 dengan perolehan suara 50,07 persen.
Penetapan dua kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu berdasarkan hasil rekapitulasi suara oleh KPUD Jakarta, Minggu (8/11/2024).
Dari hasil rekapitulasi suara itu, Ridwan Kamil-Suswono memperoleh 1.718.160 suara, Dharma Pongrekun-Kun Wardana 459.230 suara, Pramono Anung-Rano Karno 2.183.239 suara.