PREMIUM NOTES: Investor Curi Start di Saham BUMI hingga Risiko PWON dari Pelemahan Rupiah

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah investor kakap aktif meningkatkan kepemilikan sahamnya di emiten batu bara Grup Bakrie-Salim, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI).
Berita tersebut menjadi salah satu artikel pilihan Bisnis Indonesia Premium. Berikut adalah rangkumannya untuk edisi Selasa (8/4/2025).
Ilustrasi - Area pertambangan PT Bumi Resources Tbk. (BUMI)/Dok
Aksi borong saham emiten batu bara Grup Bakrie-Salim PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) dilakukan sederet investor kakap, termasuk Blackrock dan The Vanguard Group Inc., sebelum muncul hilal laporan keuangan terbaru.
Bumi Resources telah merilis laporan kinerja keuangan untuk tahun buku 2024. Hasilnya, terjadi lonjakan signifikan dari sisi bottom line atau laba bersih.
Ilustrasi - Gandaria City, superblock milik PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) di Jakarta/Dok
Emiten properti, PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON), diperkirakan masih akan menghadapi risiko tekanan pada kinerja bottom line di tengah tren pelemahan nilai tukar atau kurs rupiah.
Pasalnya, pelemahan nilai tukar terbukti membebani pencapaian laba perseroan sepanjang tahun lalu.
Gerai milik PT Matahari Department Store Tbk. (LPFF)
PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) melaporkan kenaikan laba sepanjang 2024.
Kinerja emiten ritel modern tersebut harus dibarengi dengan pengurangan karyawan dan penutupan gerai.
Menara telekomunikasi milik emiten menara Grup Telkom PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel/Dok-Bisnis
Tiga emiten menara telekomunikasi yakni TOWR, MTEL dan TBIG kompak mencetak laba pada 2024.
TOWR dan MTEL mencetak pertumbuhan laba single digit, sementara TBIG mengalami kontraksi.
Pengusaha Murdaya Widyawimarta Poo atau Murdaya Poo./Dok
Murdaya Poo memiliki investasi di sejumlah bidang meliputi teknik, teknologi informasi (TI), minyak sawit hingga kayu lapis.
Dengan tentakel bisnis yang dimilikinya tersebut, dia masuk dalam jajaran konglomerat di Tanah Air.