Presiden Iran Kunjungi Rusia, Teken Perjanjian Pertahanan dengan Putin

Presiden Iran Kunjungi Rusia, Teken Perjanjian Pertahanan dengan Putin

Presiden Iran Masoud Pezeshkian berkunjung ke Rusia dan bertemu langsung dengan Presiden Vladimir Putin. Dalam pertemuan ini, keduanya menandatangani kemitraan strategis selama 20 tahun yang akan memperdalam hubungan militer kedua negara, yang kemungkinan memicu kekhawatiran Barat.

Di bawah perjanjian tersebut, seperti dilansir Reuters, Sabtu (18/1/2025), Teheran dan Moskow akan meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, termasuk dinas keamanan, latihan militer, kunjungan kapal perang ke pelabuhan masing-masing, dan latihan gabungan untuk perwira militer.

Menurut teks perjanjian tersebut, kedua negara tidak akan membiarkan wilayah mereka digunakan untuk tindakan apa pun yang mengancam negara lainnya dan tidak akan memberikan bantuan kepada agresor yang menyerang salah satu negara.

Disebutkan juga bahwa kedua negara akan bekerja sama dalam melawan ancaman militer.

Namun perjanjian tersebut tidak mencakup klausul pertahanan bersama seperti yang dimuat dalam perjanjian antara Rusia dan Korea Utara (Korut), yang menurut Barat, telah melibatkan pasukan Pyongyang dalam perang melawan Ukraina – hal ini tidak pernah dikonfirmasi juga tidak disangkal oleh Moskow.

Juga tidak disebutkan secara spesifik mengenai transfer senjata, yang menjadi perhatian khusus Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya. Namun kedua negara telah mengatakan mereka akan mengembangkan "kerja sama militer-teknis".

Putin, saat mengomentari perjanjian ini, mengatakan Rusia dan Iran memiliki banyak pandangan yang sama mengenai urusan internasional.

"(Perjanjian) Ini menciptakan kondisi yang lebih baik bagi kerja sama bilateral di segala bidang," ucap Putin, sambil menekankan sisi positif dari hubungan ekonomi dan perdagangan, yang menurutnya, sebagian besar dilakukan dalam mata uang kedua negara.

Tonton juga Video Iran Gelar Latihan Perang, Siap Hadapi Israel dan Ancaman Trump

[Gambas Video 20detik]

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

"Kita memerlukan lebih sedikit birokrasi dan tindakan yang lebih konkret. Apa pun kesulitan yang ditimbulkan oleh pihak lainnya, kita akan mampu mengatasinya dan bergerak maju," tambah Putin, merujuk pada rentetan sanksi Barat terhadap kedua negara.

Sementara Pezeshkian, yang baru pertama kali mengunjungi Rusia sejak menjabat Juli lalu, memuji perjanjian tersebut sebagai babak baru yang penting dalam hubungan bilateral Iran-Rusia.

Dia mengatakan perjanjian itu menunjukkan Iran dan Rusia tidak perlu mendengarkan opini soal apa yang disebutnya sebagai "negara-negara lintas samudra".

"Perjanjian yang kami sepakati hari ini merupakan stimulus lainnya dalam menciptakan dunia multi-kutub," ucapnya.

Pezeshkian menambahkan dirinya mengharapkan perang di Ukraina dapat diakhiri di meja perundingan. "Perang bukanlah solusi yang baik untuk menyelesaikan masalah dan kami menyambut baik perundingan dan mewujudkan perdamaian antara… Rusia dan Ukraina," cetusnya.

Putin, dalam pernyataannya, mengatakan Rusia secara teratur memberitahu Iran soal apa yang terjadi dalam konflik Ukraina, dan bahwa kedua negara melakukan konsultasi erat mengenai situasi di Timur Tengah dan wilayah Kaukaus Selatan.

Tonton juga Video Iran Gelar Latihan Perang, Siap Hadapi Israel dan Ancaman Trump

[Gambas Video 20detik]

Sumber