Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Diminta Mundur dari Partai
Pemimpin partai yang berkuasa di Korea (Partai Poeple Power atau Partai Kekuatan Rakyat) Selatan meminta Presiden Yoon Suk Yeol meninggalkan partainya. Desakan ini buntut dari darurat militer yang sempat dideklarasikan Yoon.
"Menuntut Presiden mengundurkan diri dari partai," ujar pemimpin Partai Kekuatan Rakyat Han Dong Hoon dilansir AFP, Kamis (5/12/2024).
Han Dong Hoon menambahkan partainya juga "tidak berusaha membela darurat militer yang tidak konstitusional yang diberlakukan presiden".
Diketahui, Yoon berasal dari Partai Partai Poeple Power atau Partai Kekuatan Rakyat.
Meski begitu partai itu menjanjikan akan memblokir mosi pemakzulan yang dipimpin partai oposisi. Han menegaskan partainya tidak membela darurat militer yang sempat ditetapkan oleh Presiden Yoon.
"Sebagai pemimpin partai, saya akan berupaya memastikan bahwa (mosi) pemakzulan ini tidak lolos untuk mencegah dampak buruk dari kekacauan yang tidak siap terhadap masyarakat dan pendukungnya," kata Han dilansir Yonhap News Agency.
Han menegaskan tindakan ini bukan berarti dia membela darurat militer. Menurutnya, darurat militer yang sempat dideklarasikan Yoon itu inkonstitusional.
"Mereka yang bertanggung jawab meresahkan masyarakat dan menimbulkan kerugian melalui darurat militer yang inkonstitusional, termasuk presiden, harus dimintai pertanggungjawaban secara ketat," katanya.
Diketahui, mosi pemakzulan diajukan oleh 191 anggota parlemen oposisi. Untuk melancarkan usaha ini oposisi membutuhkan dua pertiga mayoritas suara untuk bisa lolos di parlemen.
Dari 300 anggota Majelis Nasional, oposisi memerlukan delapan suara dari anggota parlemen PPP untuk meloloskan RUU tersebut.