Presiden Prabowo Luncurkan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk 60 Juta Warga pada 2025
KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto meluncurkan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk mengurangi angka kematian akibat penyakit tidak menular di Indonesia, seperti jantung, stroke, dan diabetes.
Program tersebut dirancang untuk mencapai 60 juta warga Indonesia pada tahun pertama pelaksanaannya, yakni 2025 dengan target 200.000.000 orang dalam lima tahun mendatang.
Pemeriksaan kesehatan gratis bukan hanya bertujuan untuk mengobati, tetapi lebih kepada pencegahan.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Dedek Prayudi menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto sangat menekankan pentingnya pencegahan penyakit dan pemeriksaan kesehatan gratis untuk mengurangi angka kematian akibat penyakit kardiovaskular dan penyakit tidak menular lainnya.
"Skrining kesehatan dan cek kesehatan gratis untuk seluruh lapisan masyarakat pada setiap tahap kehidupan, karena Presiden Prabowo ingin masyarakat Indonesia tetap sehat,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (3/1/2025).
Menurut Dedek, pandangan Presiden Prabowo terhadap kesehatan tidak hanya sebatas mengobati orang sakit, melainkan menekankan upaya promotif dan preventif yang jauh lebih penting dibandingkan tindakan kuratif.
Seperti diketahui, sejak dilantik pada Minggu (20/10/2024), Presiden Prabowo berkomitmen untuk mengurangi angka kematian akibat penyakit jantung, stroke, dan diabetes yang setiap tahunnya merenggut ribuan nyawa.
Oleh karena itu, Presiden Prabowo menekankan bahwa program pemeriksaan kesehatan gratis akan sangat bermanfaat dalam mendeteksi penyakit sejak dini, mengurangi risiko, dan mencegah kematian yang bisa dihindari.
Data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2023 menunjukkan bahwa penyakit tidak menular merupakan penyebab utama kematian di Indonesia, dengan lebih dari 600.000 orang meninggal setiap tahun akibat penyakit kardiovaskular.
Dedek menyebutkan bahwa angka tersebut hampir setara dengan populasi Kota Cimahi di Jawa Barat (Jabar).
“Pemerintahan Prabowo-Gibran menilai hal tersebut sangat mendesak dan perlu diberikan atensi khusus,” ucapnya.
Penyakit seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan serangan jantung dapat ditekan atau bahkan dicegah dengan skrining kesehatan yang rutin.
Untuk itu, Presiden Prabowo telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 4,7 triliun pada Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN) 2025 untuk mendukung program Pemeriksaan Kesehatan Gratis.
“Bagi Presiden Prabowo, tidak ada pilihan lain selain menggebrak melalui intervensi preventif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pemeriksaan Kesehatan Gratis merupakan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto di tahun 2025,” kata Dedek.
Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis merupakan langkah strategis pemerintah dalam mengurangi beban pengobatan dengan fokus pada pencegahan penyakit.
Dedek juga menjelaskan bahwa program tersebut sejalan dengan amanat Undang-undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 28H yang menjamin hak setiap warga negara untuk mendapatkan layanan kesehatan.
Pada kesempatan tersebut, Dedek mengungkapkan bahwa program Pemeriksaan Kesehatan Gratis tidak hanya berfokus pada penyakit kardiovaskular, tetapi juga mencakup berbagai penyakit lainnya, yang disesuaikan dengan kelompok usia.
Untuk bayi bawah lima tahun (balita), pemeriksaan difokuskan pada deteksi penyakit bawaan lahir seperti hipotiroid kongenital. Apabila terdeteksi, penyakit ini akan ditangani lebih awal, sehingga bisa mencegah risiko retardasi mental pada anak.
Pada usia remaja, skrining meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, serta kesehatan gigi. Skrining ini difokuskan pada masalah kesehatan yang sering kali mulai berkembang di masa kanak-kanak dan remaja.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk anak, menekankan bahwa skrining kesehatan pada anak sangat penting sebagai langkah awal untuk mendeteksi kondisi kesehatan yang dapat mempengaruhi perkembangan dan kesejahteraan mereka.
“Skrining kesehatan membantu dalam mendeteksi dini masalah kesehatan, seperti malnutrisi, anemia, gangguan pendengaran, dan gangguan penglihatan. Deteksi dini memungkinkan intervensi yang lebih cepat dan efektif, program ini membantu melahirkan Generasi Emas 2045,” tutur Dedek.
Pemeriksaan untuk orang dewasa difokuskan pada deteksi dini kanker, seperti kanker payudara, leher rahim, paru, dan usus besar.
Sementara untuk lanjut usia (lansia), pemeriksaan lebih menitikberatkan pada penyakit kardiovaskular dan kondisi kesehatan yang berkaitan dengan proses penuaan.
Dedek menjelaskan bahwa program skrining bertujuan mencegah penyakit berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, seperti mengurangi angka penyakit menular melalui imunisasi yang tepat waktu.
Program tersebut, kata dia, akan dimulai pada Februari 2025. Bagi masyarakat penerima layanan yang berulang tahun pada 2025 berhak menerima kejutan spesial dari Presiden Prabowo.
"Mereka yang menerima layanan dan merayakan ulang tahun di awal 2025, berhak mendapatkan kado spesial dari Presiden Prabowo. Cukup datang ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat, tunjukkan kartu identitas, dan nikmati pemeriksaan kesehatan lengkap secara gratis,” imbuh Dedek.
“Prosesnya mudah, dan nilainya tentu akan sangat mahal jika dibayar sendiri. Ini adalah hak Anda. Pertahankan pola hidup sehat, agar tetap produktif dan semakin sejahtera, demi masa depan keluarga dan bangsa," sambung Dedek.