Presiden Prabowo Subianto Ingin Punya Lumbung Pangan dari Nasional hingga Desa
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto menginginkan lumbung pangan dibangun dari tingkat nasional hingga tingkat desa.
Pembangunan lumbung pangan ini menjadi bagian dari rencana swasembada pangan.
Hal ini dikatakan Prabowo saat memberikan arahan dalam acara penyerahan secara digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan buku alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun 2025 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2024).
"Saya tegaskan lagi, kita harus swasembada pangan. Kita harus punya lumbung pangan nasional. Kita harus punya lumbung pangan provinsi. Kita harus punya lumbung pangan kabupaten. Kita harus punya lumbung pangan desa," kata Prabowo, Selasa.
Menurut Prabowo, pembangunan lumbung adalah tradisi di zaman nenek moyang.
Kearifan lokal ini sudah berjalan ribuan tahun untuk menjamin stok pangan di wilayah-wilayah tersebut.
"Kita belajar tiap desa punya lumbung desa, semua suku, semua daerah di Nusantara ini. Lumbung desa adalah tradisi nenek moyang kita. Tiap desa harus punya tanah yang diamankan untuk cadangan desa itu," ucap Prabowo.
"Setiap lereng, setiap bukit, setiap lahan di desa harus kita manfaatkan secara baik. Hanya dengan swasembada ini kita akan aman dan kuat," imbuh dia.
Lebih lanjut, Prabowo menuturkan bahwa swasembada energi juga merupakan prioritas dari strategi transformasi.
Ia mengaku bersyukur bahwa Indonesia diberikan karunia yang luar biasa terkait dengan sumber daya alam.
Menurut Prabowo, hanya sedikit negara yang diberikan sumber daya alam berlimpah untuk sumber energi terbarukan.
Oleh karena itu, Indonesia harus pandai memanfaatkan karunia tersebut.
Begitu pun, tidak boleh lengah, malas, dan mengikuti kebiasaan yang tidak produktif.
"Mungkin hanya tiga negara di dunia yang sungguh-sungguh dalam waktu yang tidak lama lagi bisa 100 persen swasembada energi. Dan dari tanaman yang merupakan sumber energi terbarukan, hanya tiga negara kemungkinan, Brasil, Kongo, Indonesia," jelas Prabowo.