Produksi Ikan di Pelabuhan Muara Angke Meningkat 20 Persen meski Diterjang Banjir Rob
JAKARTA, KOMPAS.com - Produksi ikan di Pelabuhan Muara Angke, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, justru meningkat 20 persen dibandingkan tahun kemarin meski tengah terjadi banjir rob.
"Malah ada peningkatan dari tahun kemarin sampai sekarang itu peningkatan produksi ikan yang di Muara Angke kurang lebih 20 persen gitu," ujar Plt. Kasatpel Fasilitas Unit Pengelola Pelabuhan Perikanan (UP3) Muara Angke, Mutiasila, saat diwawancarai di kantornya, Selasa (14/1/2025).
Mutia menyampaikan, peningkatan produksi disebabkan karena aktivitas bongkar muat ikan di pelabuhan ini tetap berjalan meski sedang banjir rob.
Dalam satu hari, kata Mutia, setidaknya ada sekitar 10 kapal yang bersandar dan melakukan bongkar muat di Pelabuhan Muara Angke. Peningkatan produksi pun terjadi pada beberapa jenis ikan.
"Kaya ikan kembung, ikan layang, terus ikan yang kecil-kecil," terang Mutia.
Bukan hanya ikan, produksi cumi juga meningkat.
"Di sini itu kita banyaknya kurang lebih 75-80 persen itu cumi," tambah Mutia.
Untuk diketahui, banjir rob di Muara Angke sudah terjadi selama lima hari berturut-turut.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi daerah Jakarta Utara berpotensi mengalami rob hingga Jumat (17/1/2025).
"Wilayah Jakarta diprediksi akan mengalami banjir rob pada 9 - 17 Januari 2025," ujar Prakirawan BMKG, Dyan Ayu Damayanti saat diwawancarai Kompas.com, Kamis (9/1/2025).
Ada sekitar 11 wilyah di Jakarta Utara yang berpotensi terendam banjir rob pada periode 9-17 Januari 2025.
Ke-11 wilayah tersebut di antaranya, Kamal Muara, Kapuk Muara, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, dan Penjaringan.