Produsen AC Jepang Daikin Blak-blakan Rencana Ekspansi Pabrik hingga Ekspor
Bisnis.com, CIKARANG - PT Daikin Industries Indonesia (DIID) atau Daikin tengah berencana untuk ekspansi pabrik di Indonesia setelah menyelesaikan pembangunan pabrik AC full scale senilai Rp3,3 triliun dengan kapasitas 1,5 juta set AC rumah tangga.
Direktur DIID Budi Mulia mengatakan, pabrik Daikin di Cikarang memiliki luas lahan 20 hektare yang akan dikembangkan untuk fasilitas produksi dari mulai pengolahan bahan baku hingga produk jadi. Pabrik yang baru diresmikan memproduksi AC rumah tangga dengan serapan tenaga kerja 2.500 pekerja.
"Ditambah, tadi disampaikan bahwa kita ada rencana untuk pengembangan di tahun 2028, untuk penambahan dari residensial dan komersial, total kita akan menambah tenaga kerja lagi 1.000 pekerja," kata Budi di Cikarang, Kamis (12/12/2024).
Untuk diketahui, pabrik yang akan dibangun mulai 2028 akan memproduksi AC rumah tangga dan untuk industri. Adapun, pabrik AC full scale pertama di Indonesia ini dibangun di atas lahan seluas 47.000 meter persegi.
Budi menerangkan, untuk produksi pertamanya akan dimulai Desember ini sebanyak 2.000 unit, kemudian pada 2025 akan mencapai 1 juta set produksi, dan pada 2026 kapasitas produksi mencapai total 1,5 juta set.
Saat ini, Daikin telah melakukan assesmen tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 24%, tetapi secara bertahap komponen lokal produk AC Daikin akan ditingkatkan hingga 60%.
Untuk saat ini, pihaknya masih fokus untuk memenuhi kebutuhan AC 0,5 PK - 3 PK di Indonesia. "Ekspor juga kita mempunyai rencana di tahun 2027, salah satu negara yang kita akan ekspor adalah ke Filipina," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Industri Elektronika dan Telematika (IET) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Priyadi Arie Nugroho mengatakan, kebutuhan AC di Indonesia makin meningkat dari tahun ke tahun.
Dalam catatannya, produksi AC pada 2021 hanya mencapai 1,3 juta unit. Namun, tahun ini produksi mencapai 5,3 juta unit karena permintaan yang meningkat.
"Otomatis itu juga akan ada demand baru ya, akan ada demand baru terkait dengan AC dan kami juga ini merupakan suatu peluang, peluang bagi industri di dalam negeri untuk bisa mengisi pasar AC di dalam negeri. Kami juga terus mendorong industri untuk melakukan pendalaman struktur industri," tuturnya.