Profil Bangun Kosambi Sukses (CBDK), Perusahaan Afiliasi Aguan yang Mau IPO di Bursa

Profil Bangun Kosambi Sukses (CBDK), Perusahaan Afiliasi Aguan yang Mau IPO di Bursa

Bisnis.com, JAKARTA — Calon emiten terafiliasi Sugianto Kusuma alias Aguan, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) berecana melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan menawarkan harga senilai Rp3.000 hingga Rp4.060 per saham.

Berdasarkan prospektus, emiten yang bergerak dalam bidang real estat dan aktivitas perusahaan holding ini akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 566,89 juta (566.994.500) saham biasa dengan nominal sebesar Rp20 per saham. Saham tersebut mewakili 10% saham yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Harga yang ditawarkan adalah sebesar Rp3.000 hingga Rp4.060 per saham. Alhasil dana segar yang berpotensi diraup CBDK adalah maksimal sebesar Rp2,30 triliun.

Adapun, pemegang saham Bangun Kosambi Sukses sebelum IPO adalah, perusahaan terafiliasi Sugianto Kusuma alias Aguan yakni, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) sebesar 51% saham sementara sisanya dikempit oleh PT Agung Sedayu (AS) sebesar 24,50% saham dan PT Tunas Mekar Jaya (TMS) sebesar 24,50%.

Bangun Kosambi Sukses menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Rencananya, saham CBDK akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 13 Januri 2025 mendatang, dengan masa penawaran awal pada 13-20 Desember 2024. Kemudian masa penawaran umum pada 3 hingga 9 Januari 2025.

Pantai Indak Kapuk 2 (PANI)Perbesar

Profil Bangun Kosambi Sukses

Berdasarkan catatan Bisnis, Bangun Kosambi Sukses diakuisisi oleh PANI pada 2022 lalu dengan mengambil alih 51% saham.

Meelansir dari keterbukaan informasi perusahaan di Bursa Efek Indonesia, PANI bakal melakukan transaksi afiliasi dengan akuisisi Bangun Kosambi Sukses (BKS) dengan total nilai transaksi sebesar Rp6,49 triliun.

"Transaksi dilakukan antara perseroan dan BKS sehubungan dengan pengambilan bagian oleh Perseroan atas 104.082 saham baru yang akan dikeluarkan oleh BKS yang nilai nominalnya sebesar Rp500.000 per saham atau setara dengan 51% kepemilikan saham dalam BKS," jelas manajeman dalam keterbukaan informasi, Jumat (18/2/2022).

Bangun Kosambi Sukses merupakan usaha patungan yang pemegang sahamnya kala itu adalah 50% PT Agung Sedayu dan 50% lainnya PT Tunas Mekar Jaya.

Tercatat, Bangun Kosambi Sukses menggarap Kawasan Pusat Keuangan Syariah Internasional di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 dengan total nilai investasi sekitar US$5 miliar (Ro70 triliun).

Bangun Kosambi Sukses bergerak di bidang real estat. Kegiatan usaha perseroan termasuk usaha pembelian, penjualan, persewaan dan pengoperasian real estat baik yang dimiliki sendiri maupun disewa, seperti bangunan apartemen, bangunan hunian dan bangunan non-hunian.

Selain itu, BKS juga beroperasi di bidang penjualan tanah, pengembangan gedung untuk dioperasikan sendiri, pembagian real estat menjadi tanah kapling tanpa pengembangan lahan dan pengoperasian kawasan hunian untuk rumah yang bisa dipindah- pindah.

BKS juga memiliki Kawasan Industri mencakup pengusahaan lahan dengan luas sekurang-kurangnya 50 hektar dalam satu hamparan yang dijadikan kawasan tempat pemusatan kegiatan industri.

Kawasan itu yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh perusahaan kawasan industri yang telah memiliki izin usaha kawasan industri, pengusahaan lahan kawasan industri tertentu untuk usaha mikro, kecil, dan menengah paling rendah 5 (lima) hektar dalam satu hamparan.

Penggunaan Dana IPO Bangun Kosambi Sukses (CBDK)

Melansir Prospektus, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO Bangun Kosambi Sukses, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan perseroan seluruhnya untuk melakukan penyertaan kepada Afiliasi Perseroan, yaitu PT Industri Pameran Nusantara (PT IPN), dalam bentuk ekuitas.

Dalam hal Perseroan menerima dana Penawaran Umum menggunakan harga minimum, maka penyertaan dalam bentuk ekuitas sebanyak 11.271.224 (11,27 juta) saham baru berupa saham seri B yang akan dikeluarkan oleh IPN atau setara dengan 99,9114% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh di dalam IPN setelah peningkatan modal disetor IPN tersebut.

Dana yang diperoleh dari penerbitan saham baru akan digunakan oleh IPN sebagai tambahan dana untuk membiayai proyek pembangunan gedung untuk tujuan meetings, incentives, conferences, dan exhibitions (”Proyek MICE”).

Namun apabila Perseroan menerima dana Penawaran Umum menggunakan harga maksimum, maka penyertaan dalam bentuk ekuitas sebanyak 15.277.278 saham baru berupa saham seri B yang akan dikeluarkan oleh IPN atau setara dengan 99,9346% dari total modal yang dikeluarkan dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh di dalam IPN setelah peningkatan modal disetor IPN tersebut.

Dana yang diperoleh dari penerbitan saham baru akan digunakan oleh IPN sebagai tambahan dana untuk membiayai Proyek MICE.

Jika masih terdapat selisih dana penawaran umum setelah Proyek MICE selesai, maka sisa dana tersebut akan digunakan untuk biaya promosi, biaya karyawan, dan operasional lainnya yang menunjang keberlangsungan usaha MICE.


Sumber