Profil dan Harta Yahya Zaini, Ketua DPP Golkar Bidang Organisasi 2024-2029

Profil dan Harta Yahya Zaini, Ketua DPP Golkar Bidang Organisasi 2024-2029

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR RI periode 2024-2029 Yahya Zaini ditunjuk menjadi Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Bidang Organisasi pada kepengurusan periode 2024-2029.

Penunjukan Yahya Zaini diketahui saat Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Bahlil Lahadalia membacakan struktur kepengurusan DPP Partai Golkar periode 2024-2029 pada Kamis (7/11/2024).

"Ketua bidang organisasi, Pak Yahya Zaini,” kata Bahlil di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta pada Kamis.

Yahya Zaini diketahui memang besar bersama Partai Golkar. Dikutip dari Kabargolkar yang merupakan media internal Partai Golkar, Yahya Zaini bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu berawal karena kedekatannya dengan Akbar Tandjung.

Kedekatan Yahya Zaini dengan Akbar Tandjung terbangun karena dia aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sejak kuliah di Universitas Airlangga (Unair).

Akbar Tanjung saat menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga langsung menunjuk Yahya Zaini sebagai staf khusus menteri pada tahun 1990. Padahal, Yahya saat itu baru menyelesaikan studi S1-nya.

Bahkan, Yahya Zaini dipercaya menjadi wakil rakyat periode 1997-1999. Dia juga menempati jabatan Wakil Ketua Departemen Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan DPP Partai Golkar periode 1998-2004. Saat itu, Golkar berada di bawah pimpinan Akbar Tandjung.

Namun, dalam Musyawarah Nasional (Munas) Golkar tahun 2004, Yahya Zaini justru memihak pada Jusuf Kalla dan berhasil menggagalkan ambisi Akbar Tandjung kembali menduduki kursi Ketum Golkar.

Kerja keras Yahya Zaini saat itu diganjar dengan posisi Ketua DPP Bidang Keagamaan dan Sekretaris Fraksi Partai Golkar di DPR RI oleh Jusuf Kalla.

Pada era kepemimpinan Setya Novanto sebagai Ketum Golkar, Yahya Zaini menduduki posisi Ketua Bidang Legislatif, Eksekutif, dan Lembaga Politik DPP Partai Golkar.

Kemudian, saat era kepemimpinan Airlangga Hartarto, Yahya Zaini juga didapuk menjadi salah satu Ketua DPP Partai Golkar.

Terakhir, Yahya Zaini diketahui menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) yang merupakan organisasi sayap Partai Golkar.

Diberitakan Antaranews pada 23 Maret 2024, Yahya Zaini memberikan dukungan kepada Airlangga untuk maju kembali sebagai Ketum Golkar periode 2024-2029.

Selain menjadi anggota DPR pengganti antar waktu periode 1997-1999, Yahya Zaini empat kali terpilih menjadi wakil rakyat melalui pemilihan anggota legislatif (pileg).

Pria yang lahir di Dusun Teluk Jati, Gresik, Jawa Timur pada 24 April 1964 ini diketahui terpilih menjadi Anggota DPR RI periode 1999-2004, 2004-2009, 2019-2024, dan 2024-2029.

Yahya Zaini maju dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur VIII yang meliputi Jombang, Nganjuk, Kabupaten, Kota Mojokerto, dan Kota Madiun.

Sementara itu, dalam dunia organisasi, Yahya Zaini pernah menjadi Ketua Umum PB HMI periode 1992-1994, dan Ketua Bidang KNPI periode 1996-1999.

Selain aktif di dunia organisasi dan politik, Yahya Zaini aktif dalam berbagai bidang profesional usaha. Pada 1995 -1997, dia mendirikan PT. Intelegensia Graha Pratama dan memegang jabatan sebagai Direktur Utama.

Kemudian, pada 2019, Yahya Zaini bertindak sebagai Komisaris Utama dari PT. Savindo Karya Perdana. Sedangkan, pada 2010-2019, dia tercatat menjabat sebagai Komisaris Utama PT. Jaya Abadi Sukses.

Dikutip dari laman elhkpn.kpk.go.id, Yahya Zaini memiliki total harta kekayaan mencapai Rp 25.702.706.646. Jumlah tersebut berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tanggal penyampaian 11 Juni 2024 ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk laporan periodik tahun 2023.

Harta kekayaan tersebut terdiri dari tiga bidang tanah yang terletak di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat dari hasil sendiri senilai Rp 22.200.000.000.

Kemudian, Toyota Alphard tahun 2012 yang tercatat dari hasil sendiri senilai Rp 275.000.000, dan Toyota Vellfire tahun 2017 dari hasil sendiri senilai Rp 550.000.000.

Selanjutnya, Yahya Zaini juga tercatat melaporkan kas dan setara kas senilai Rp 2.677.706.646.

Dalam LHKPN tersebut, Yahya Zaini tidak tercatat melaporkan kepemilikan utang. Sehingga, total harta kekayaannya mencapai Rp 25.702.706.646.

Sumber