Program Makan Bergizi Gratis Resmi Beroperasi, SPPG Palmerah Salurkan 2.987 Makanan

Program Makan Bergizi Gratis Resmi Beroperasi, SPPG Palmerah Salurkan 2.987 Makanan

JAKARTA, KOMPAS.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi beroperasi di Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat, Senin (6/1/2025). SPPG atau atau dapur MBG ini menyuplai makanan bergizi untuk 2.987 porsi di 11 sekolah di Jakarta Barat.

Paket tersebut diberikan dalam dua gelombang. Gelombang pertama mendistribusikan paket untuk siswa taman kanak-kanak (TK), juga siswa tingkat sekolah dasar (SD) kelas 1, 2, dan kelas 3. Selanjutnya, pada gelombang kedua, paket didistribusikan untuk siswa kelas 4, 5, 6 dan siswa tingkat sekolah menengah pertama (SMP).

Pantauan Kompas.com, baik paket MBG pada gelombang pertama maupun kedua tidak banyak mengalami perbedaan menu. Pada gelombang pertama, SPPG Palmerah menyediakan menu nasi, ayam goreng tepung, tahu goreng, tumis kacang panjang, dan jeruk.

Sementara itu, menu MBG gelombang kedua terdiri dari ayam teriyaki, tahu goreng, tumis kacang panjang, dan jeruk.

Sebagai informasi, setiap SPPG bertanggung jawab untuk membeli bahan baku, mengolah, memproduksi, serta mendistribusikan paket makan bergizi gratis.

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Dedek Prayudi memastikan jumlah paket program MBG terus bertambah. Per Senin, sebanyak 190 SPPG di 26 provinsi sudah beroperasi menyediakan makanan bergizi untuk 570.000 penerima manfaat.

“Jumlah tersebut akan terus meningkat. Pemerintah sudah merencanakan pengoperasian 937 SPPG dengan target penerima manfaat kurang lebih 3 juta orang pada Maret 2025. Kami menargetkan program ini menjangkau 82,9 juta penerima manfaat pada 2029,” kata Dedek di SPPG Palmerah, Senin.

Dedek melanjutkan bahwa terdapat dua skema pendistribusian paket program makan bergizi gratis, yakni penerima menjemput dan menunggu untuk diantarkan makanan.

KOMPAS.com/YOGARTA AWAWA PRABANING ARKA. Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Dedek Prayudi.

Perlu diketahui, penerima bantuan dengan sistem menunggu paket MBG berlaku untuk ibu hamil dan menyusui. Pada paket ini, Dapur MBG akan mengirimkan secara langsung untuk penerima manfaat. Sementara itu, penerima manfaat untuk anak-anak sekolah akan dijemput oleh pihak sekolah.

“Porsi-porsi tersebut dibagikan kepada ibu hamil, ibu menyusui, balita, serta anak-anak sekolah dari SD kelas 1 sampai (siswa tingkatan) SMA atau sederajat,” ujarnya.

Selain memperbaiki status gizi siswa, lanjut Dedek, program MBG juga menjadi daya tarik bagi anak-anak yang belum bersekolah. Menurutnya, program ini berhasil meningkatkan absensi siswa selama uji coba MBG. Banyak siswa yang ingin masuk sekolah untuk mencoba program ini.

“Absensi siswa meningkat signifikan selama uji coba program MBG dilakukan. Semoga hal ini terus berlanjut selama program dilanjutkan,” tutur Dedek.

Kepala SPPG Palmerah Yudha Permana mengatakan SPPG Palmerah menjangkau ribuan siswa, mulai dari tingkat TK sampai SMA di wilayah Palmerah.

SPPG Palmerah sendiri mempekerjakan 50 orang, mulai dari kepala satuan pelayanan pemenuhan gizi, ahli gizi, ada juga akuntan, serta asisten lapangan.

“Kami juga memiliki tim terdiri dari persiapan 7 orang, ada tim masak 9 orang, pemorsian 9 orang, serta supir 4 orang. Tim cuci alat berjumlah 16 orang dan customer service (CS) 1 orang," ujar Yudha.

Yudha menjamin makanan yang dibuat di dapurnya telah memenuhi standar gizi karena sudah melewati sejumlah pemeriksaan. Pihaknya telah mengecek Angka Kecukupan Gizi (AKG) pada setiap menu sesuai masing-masing umur.

“Selain itu, kami juga melakukan pengecekan bahan baku untuk memastikan makanan yang disajikan memenuhi standar gizi dan higienitas,” tuturnya.

 

Sumber