Projo Jadi Partai atau Tidak Bakal Ditentukan lewat Kongres 7-8 Desember Mendatang
JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Relawan Pro Jokowi (Projo) Handoko menyatakan bahwa keputusan untuk menjadikan Projo sebagai partai politik atau tetap sebagai organisasi masyarakat (ormas) akan diputuskan dalam kongres Projo yang dijadwalkan pada 7-8 Desember 2024.
“Kongres insya Allah tanggal 7-8 Desember,” kata Handoko di Kantor DPP Projo, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2024).
Handoko menegaskan, Projo merupakan gerakan yang lahir dari rakyat pendukung Presiden Joko Widodo, dan terus berkembang seiring waktu.
“Projo dari awal lahir dari relawan Pak Jokowi, kemudian terus melakukan transformasi, mengikuti jalan sejarahnya. Nanti di kongres itu jelas, apakah akan tetap jadi ormas atau jadi partai,” jelasnya.
Menurut Handoko, tidak ada yang salah jika Projo menjadi partai, asalkan langkah tersebut berakar pada aspirasi rakyat.
“Pilihan-pilihan itu pasti akan kami acu dari apa yang menjadi kehendak rakyat. Kalau kemudian situasinya kita baca, kita harus jadi partai, kenapa tidak,” katanya.
Handoko juga menepis anggapan bahwa Projo akan menjadi sayap partai tertentu, seperti Golkar.
“Saya kira enggak ya (jadi sayap Golkar),” ujarnya. Dia mengungkapkan bahwa pertanyaan serupa pernah muncul pada 2014, ketika Projo dikaitkan dengan PDI Perjuangan.
“Dulu di 2014, pertanyaannya sama, apakah jadi sayap PDI Perjuangan atau jadi partai, ya kan. Itu pertanyaan terus sampai hari ini. Tetapi, Projo ini sebenarnya didesain sebagai sebuah organisasi civil society yang beraktivitas di lapangan politik,” tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah menyatakan bahwa Projo bebas menentukan arah organisasinya, apakah akan menjadi partai politik atau tidak.
“Ya, terserah Projo,” ucap Jokowi saat berkunjung ke Kelurahan Keprabon, Banjarsari, Solo, Minggu (27/10/2024).
Saat ini, Jokowi belum memiliki afiliasi partai politik setelah berselisih dengan PDI-P menjelang Pilpres 2024.